Tanah di Pinggir Sungai Komering Terus Terkikis, Warga di Desa OKU Timur Ini Harus Waspada
Pinggiran sungai terkikis tepatnya di pinggiran pemukiman warga Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur provinsi Sumatera selatan.-Arman-Palpres.com
MARTAPURA, PALPRES.COM- Dampak dari tekanan debit air sungai Komering yang kian hari berakibat mengikis tanah pinggiran sungai, hingga membuat sejumlah pinggiran sungai terkikis tepatnya di pinggiran pemukiman warga Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur provinsi Sumatera selatan.
Hasil pantauan wartawan di lapangan, tampak pinggiran sungai terkikis hingga tanah menjadi amblas akibat tergerus air sungai, karena belum adanya turap Penahan tanah di pinggiran sungai tersebut.
Kepala Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur, Yusmanizar mengatakan memang selama ini tanah yang ada di sepanjang pinggiran sungai yang ada di desa ini terus tergerus air sungai, hingga berdampak pada pemukiman warga dan jalan lintas provinsi terancam longsor.
“Apa lagi di dusun 1, 3 dan 4, di sana rumah-rumah warga desa kita ini banyak di dekat aliran sungai Komering, hingga selalu membuat warga was-was, takutnya rumah amblas jatuh terbawa arus sungai," ungkap Kades.
BACA JUGA:Kaka Aldiano Idap Penyakit Cairan di Otak Akhirnya Dapat Bantuan dari Pemerintah OKU Timur
Kades mengatakan, contohnya sudah ada rumah warga dulu yang hanyut di bawa air sungai, karena tanah di pinggiran sungai terbis saat air sungai Komering meluap.
“Saya, selaku kades Sabah Lioh, sangat berharap pada pemerintah baik itu pemerintah Pusat, Pemerintah provinsi Sumsel hingga kabupaten OKU Timur dapat merealisasikan pembangunan Turap penahan tanah di tepian sungai Komering yang ada di desa kami ini," harap kades.
Senada di katakan Kadus Dusun 1, ia berharap sekali kepada pemerintah baik itu Pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten OKU Timur dapat mendengar apa yang menjadi keluhan warga selama ini, karena kalau di biarkan seperti ini, takutnya rumah-rumah warga di sepanjang pinggiran sungai Komering ini nantinya hanyut terbawa arus.
"Sebelum ada korban bagi warga yang tinggal di pesisir sungai karena dampak tanah selalu terkikis air Komering, sebaiknya pemerintah terkait segera membangun penahan Tanah," pungkasnya.
BACA JUGA:Janda di OKU Timur Makin Banyak, Tingkat Perceraian Meningkat Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Berita Terkait, Perhatian pemerintah terhadap rakyat miskin yang membutuhkan bantuan untuk berobat kesehatan tidak pernah pupus.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan OKU Timur selalu siap menjamin kesehatan masyarakatnya.
Termasuk pasien yang ada cairan di kepala yang diderita sejak umur 4 bulan sampai sekarang umurnya 10 tahun.
Kaka Aldiano (11) anak ketiga dari pasangan Eko Prawono dan Muawanah (40) mengidap penyakit cairan di otak, saat ini hanya terbaring kaku di rumahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com