5 Produk Olahan Berbahan Kopi dari Pagaralam, Nomor 1 dan 2 Masih Dianggap Aneh
Produk olahan kopi dari Pagaralam saat ini banyak dijual di pusat oleh-oleh dan mulai banyak diminati.-Eko Wahyudi-Palpres.com
PAGARALAM, PALPRES.COM- Sebagai daerah penghasil kopi utama di Sumatera Selatan sudah tidak asing lagi rasa kopi PAGARALAM dikenal orang.
Selain kopi bubuk biasa seperti pada umumnya, produk olahan kopi Pagaralam sudah mulai banyak bermunculan.
Asnadi M Aridi, pemilik toko oleh-oleh Habara 99 didampingi istrinya Sri Herlina mengatakan saat ini sudah banyak inovasi warga yang memanfaatkan kopi sebagai bahan untuk kuliner olahan baik makanan maupun minuman.
"Sudah banyak inovasi yang dilakukan pelaku UMKM di Pagaralam. Pelaku yang jeli melihat peluang usaha tentunya dapat mengombinasikan hasil kopi dengan pariwisata Pagaralam. Artinya, inovasi olahan mereka yang khas dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang," ucap dia.
Beberapa olahan kuliner yang banyak digandrungi wisatawan tentunya yang unik dan tidak didapatkan di tempat lain. Di antara olahan yang cukup banyak peminatnya yakni,
1. Kerupuk kopi
Olahan kopi ini menurut Asnadi awalnya dipandang aneh oleh banyak orang termasuk beberapa penjual oleh-oleh.
Ternyata setelah ada beberapa wisatawan yang mampir mencobanya mereka merasakan ada sesuatu rasa yang khas dan membuat olahan ini terasa enak.
"Ini sebenarnya sama seperti orang membuat kerupuk biasa. Cuma dengan ditambahkan bahan kopi bubuk Pagaralam dan dengan sedikit inovasi tercipta rasa yang khas yang ternyata diminati. Pernah ada yang memborong dalam jumlah besar sehingga pengusaha UMKM yang sebelumnya bekerja sendiri di rumahnya menjadi merekrut karyawan untuk membantunya," jelas Asnadi.
2. Keripik Kopi
Sama seperti sebelumnya, olahan keripik sudah banyak juga dibuat UMKM di Pagaralam.
Keripik yang berasal dari ubi, pisang, talas dan lainnya cukup beragam di berbagai toko oleh-oleh khas Pagaralam.
Namun, keripik yang memiliki rasa kopi masih tergolong baru di Pagaralam. Sama seperti kerupuk, awalnya tidak begitu banyak yang tertarik, tetapi setelah ada yang mencoba dan ternyata cukup bisa menggoyang lidah, orang-orang mulai tertarik.
"Pernah ada wisatawan dari Medan tahun baru lalu memborong untuk dibawa ke daerahnya," kata Asnadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com