Honda

4 Permainan Tradisional Sumatera Selatan, nomer 4 paling sulit dilupakan

4 Permainan Tradisional Sumatera Selatan, nomer 4 paling sulit dilupakan

dakocan-Net-Istimewa/palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM- Mungkin bagi anak-anak zaman sekarang khusunya anak-anak generasi Z tidak akan pernah tau dengan permainan tradisional.

Anak-anak generasi Z lebih memilih untuk bermain dengan gadget.

Gadget telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern saat ini.

Mereka menawarkan kenyamanan dan efisiensi dalam berbagai hal, seperti komunikasi, belajar, hiburan, dan pekerjaan.

BACA JUGA:Gegara Viral, Permainan Lato-Lato Merambah Para Bocil di Muratara

Dengan semakin tingginya tingkat ketergantungan pada gadget, banyak orang yang menganggap bahwa gadget sudah menjadi barang wajib. 

Keberadaan gadget mempermudah akses informasi dan membuat pekerjaan lebih efisien, sehingga membuat hidup lebih mudah dan nyaman.

Namun, juga harus diingat bahwa terlalu banyak mengandalkan gadget dapat menimbulkan masalah seperti ketergantungan dan kurangnya interaksi sosial. 

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan gadget secara bijak dan tidak terlalu tergantung pada mereka.

BACA JUGA:7 permainan Tradisional Sumatera Selatan Ini Sudah Jarang Dimainkan

Padahal, permainan tradisional yang berasal dari Indonesia sangatlah beragam.

Indonesia yang memiliki 38 provinsi menjadi nilai jual tersendiri, banyaknya adat dan budaya menjadi beragamnya permainan tradisional disetiap daerah.

Kali ini kita akan membahas permainan tradisional yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

1. Cabut 

Cabut atau di Pulau Jawa disebut Gobak Sodor, permainan tradisional satu ini terdiri dari dua tim atau 2 hingga 3 anak disetiap tim yang bermain, luas lapangan bermainan ini berkisar antara 2 sampai 3 meter berbentuk kotak. 

Setiap tim memiliki seorang pemimpin yang akan berada diposisi paling depan garis dan pemimpin boleh bergerak kemana saja mengikuti jalur yang telah dibuat.

Tim yang dikatakan menang jika seluruh anggota tim tersebut berhasil melewati garis akhir.

Penjaga yang berada pada setiap garis bertugas menghalangi dan berusaha menyetuh setiap anggota tim lawan yang akan melewati garis.

BACA JUGA:Bunda Harus Tahu Nih! Permainan Tekstur Penting Bagi Anak

2. Cak Ingking

Cak Ingking adalah permainan yang dilakukan 2 sampai 5 anak yang bermain secara kelompok ataupun individu.

Permainan ini mengharuskan setiap orang memiliki uncak atau pecahan keramik yang berfungsi sebagai alat lempar ketika dalam permainan.

Sebelum memulai permainan, setiap pemain membuat pola permainan di lapangan maupun lantai mulai dari petak lima hingga petak tujuh.

Berminan tersebut melempar uncak kedala bidang permainan, ketika ingin melewati bidang permainan tersebut para pemain harus melewati dengan melompat atau menggunakan satu kaki.

BACA JUGA:7 Lomba Permainan Tradisional Selesai Terlaksana di Museum Subkoss

3. Benteng 

Permainan Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, yang masing-masing grup terdiri dari 5 hingga 10 orang. 

Masing-masing grup memilih sebuah tiang atau batang pohon yang berfungsi sebagai markas, setiap anggota akan saling menyerang untuk mendapatkan benteng lawan.

Ketika salah satu grup menyerang dan gagal maka anggota grup tersebut menjadi tertawan dan harus diselamatkan oleh anggotanya yang lain.

Ketika salah satu pihak telah memegang benteng lawan, maka permainan tersebut berakhir.

BACA JUGA:Sungguh Elok, 5 Tarian Tradisional Adat Bengkulu Ini Unik dan Wajib Banget Kamu Tau

4. Dakocan

Dakocan adalah permainan tradisional anak-anak khas Palembang, Sumatera Selatan. 

Dakocan merupakan permainan dari plastik yang bermacam-macam bentuknya.  

Ada yang bentuk hewan, buah, bunga, atau tokoh wayang Indonesia. 

Cara bermainnya dengan melempar beberapa dakocan dan menyerang dakocan milik lawan, kemudian ditahan dengan jari kiri, lalu dibidik, diarahkan, dan dijentikkan ke dakocan lawan.

Itu tadi beberapa permainan tradisional asal Sumatera Selatan yang hits pada era 80 hingga 90an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: