Honda

Mau Pasang Veneer Gigi, Pahami Dulu Manfaat, Risiko, dan Efek Sampingnya

Mau Pasang Veneer Gigi, Pahami Dulu Manfaat, Risiko, dan Efek Sampingnya

Sebelum memasang veneer gigi, kamu harus paham dulu manfaat, risiko, dan efek sampingnya.-freepik-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Veneer kini menjadi salah satu tren kecantikan yang digandrungi para wanita. 

Selain bisa memperbaiki struktur gigi, veneer juga akan mempercantik penampilanmu saat tersenyum. 

Eits, jangan buru-buru memasang veneer di gigimu. 

Ketahui dulu manfaat dan efek sampingnya sebelum berangkat ke dokter gigi.

BACA JUGA:NGERI! Main Video Game Ternyata Bahaya Buat Jantung, Bisa Mengancam Jiwa Anak, Orangtua Wajib Waspada   

Dilansir alodokter.com, veneer gigi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara menempelkan veneer di bagian depan gigi. 

Tujuan pemasangan veneer untuk memperbaiki penampilan gigi, baik bentuk maupun warna gigi.   

Umumnya veneer terbuat dari resin atau porselen.

Veneer ditempelkan secara permanen di gigi. 

BACA JUGA:Anda Tahu Daun Tujuh Duri? Berikut Penjelasan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia

Berbeda dengan implan gigi atau crown gigi, veneer hanya menutupi bagian depan gigi. 

Implan gigi bertujuan untuk mengganti gigi hingga ke akarnya, sedangkan crown gigi menutup seluruh bagian mahkota gigi.  

Umumnya memasang veneer gigi untuk alasan kosmetik atau memperbaiki penampilan.

Dengan memasang veneer, warna gigi menjadi lebih cerah.

BACA JUGA:Kapan Isra Miraj 2023? Cek Libur Nasional Lengkap dengan Tanggalnya

Bahkan dapat membuat senyum seseorang terlihat lebih simetris. 

 

Veneer dapat juga dilakukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi berikut:

1. Gigi patah atau rusak

2. Rongga antargigi yang tidak seragam

BACA JUGA:Jarang Orang Tahu, Inilah Fungsi Mode Pesawat di HP

3. Gigi runcing atau berbentuk tidak wajar

4. Ukuran gigi yang tidak seragam dengan gigi sekitarnya

5. Perubahan warna pada gigi yang tidak dapat dihilangkan dengan pemutih gigi

 

Peringatan dan Kontraindikasi Veneer Gigi

Perlu diketahui bahwa veneer gigi merupakan prosedur irreversible.

Jika selama prosedur veneer perlu dilakukan perubahan bentuk pada gigi, pasien tidak bisa meminta dokter untuk mengembalikan gigi ke bentuk seperti semula.

Pastinya, tidak semua orang bisa menjalani prosedur veneer.

Ada beberapa kondisi pasien yang tidak dianjurkan menjalani veneer gigi, yakni:

- Menderita penyakit gusi

- Memiliki enamel gigi yang sudah tergerus sehingga tidak bisa dipasang veneer

- Memiliki gigi rapuh akibat pembusukan, patah, atau adanya tambalan gigi yang cukup besar

- Memiliki kebiasaan menggesekkan gigi atas dan bawah (bruxism)

 

Veneer juga dapat mengalami kerusakan, seperti retak atau patah.

Apabila rusak, veneer tidak dapat diperbaiki kembali.  

Kalau kamu ingin memutihkan gigi, disarankan untuk melakukannya sebelum prosedur veneer gigi

Soalnya, warna veneer tidak dapat diubah setelah terpasang pada gigi.

Penting untuk memastikan warna veneer sesuai dengan warna gigi lainnya sebelum dipasang.

Tetap ada risiko veneer terlepas dari gigi, meski itu jarang terjadi. 

Oleh karena itu, kalau kamu sudah memakai veneer, jangan menggigit kuku atau benda keras, seperti pensil dan es batu.

 

Sebelum Memasang Veneer Gigi

Sebelum memasang veneer, terlebih dahulu dokter gigi mengevaluasi kondisi gigi dan mulut pasien.

Ini dimaksudkan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit gigi atau gusi, seperti gigi berlubang, radang gusi, perdarahan gusi, atau penyakit akar gigi (pulpitis atau polip pulpa). 

Dokter juga akan melakukan foto Rontgen panoramik gigi untuk memastikan kesehatan gigi.

Dokter akan melakukan pemasangan kawat gigi sementara apabila gigi pasien tidak rapi. 

Hal ini bertujuan agar veneer yang nantinya dipasang dapat serasi dengan gigi lainnya.

Setelah kondisi gigi diperiksa, gigi pasien akan digerus terlebih dahulu untuk menghilangkan lapisan enamel gigi. 

Proses penggerusan ini bisa menggunakan bius lokal atau tanpa bius, tergantung jenis pemasangan veneer gigi yang dipilih pasien.

Secara umum, cara pemasangan veneer gigi terbagi menjadi dua jenis, yaitu prep dan noprep. Berikut adalah penjelasannya:

 

Prep Veneer

Pada pemasangan prep veneer gigi, bagian gigi yang akan dipasang veneer digerus terlebih dahulu hingga mencapai lapisan bawah enamel gigi. 

Penggerusan gigi ini dimaksudkan agar veneer terpasang dengan baik.

Gigi yang digerus akan berubah bentuknya secara permanen. 

Prosedur ini sering kali cukup menyakitkan sehingga dokter akan memberikan obat bius lokal kepada pasien.

 

Noprep Veneer

Proses pemasangan veneer gigi noprep atau minimal prep umumnya lebih cepat daripada prep veneer. 

Pemasangan veneer ini hanya membutuhkan sedikit perubahan pada gigi asli.

Pada proses noprep veneer, dokter hanya perlu mengubah sedikit enamel gigi dan tidak sampai menggerus bagian bawah enamel gigi.

Selain itu, pemasangan veneer gigi noprep juga tidak memerlukan bius lokal.  

Gigi pasien yang hendak dipasangi veneer akan diukur menggunakan cetakan khusus. 

Cetakan ini menjadi dasar pembuatan veneer yang akan dipasang pada pasien. 

Pembuatan veneer gigi di laboratorium umumnya membutuhkan waktu sekitar 2–4 minggu.

 

Prosedur Memasang Veneer Gigi

Langkah pertama pemasangan veneer gigi adalah mencocokkan ukuran, bentuk, dan warna gigi, dengan veneer yang akan dipasang.

Kemudian dokter akan membersihkan permukaan gigi yang akan dipasangi veneer.

Selanjutnya, dokter akan melakukan penggerusan enamel gigi kembali, agar permukaan gigi menjadi kasar. 

Tujuannya untuk memudahkan veneer menempel di permukaan gigi dan agar menempel lebih lama.

Veneer kemudian ditempelkan pada gigi menggunakan zat perekat khusus agar menempel dengan kuat. 

Sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mempercepat pengeringan zat perekat tersebut. 

Umumnya, proses pemasangan veneer berlangsung sekitar 30 menit.

Jika dirasa sudah menempel dengan baik, dokter akan melakukan pengaturan veneer terakhir untuk memastikan veneer menempel dengan baik dan membuang zat perekat yang tersisa.

Dokter juga akan menguji kemampuan menggigit pasien setelah dipasangi veneer. 

Setelah itu, dokter akan mengatur jadwal kontrol untuk memastikan veneer terpasang dengan baik.

 

Setelah Memasang Veneer Gigi

Masa pemulihan setelah prosedur veneer gigi cenderung lebih cepat daripada tindakan medis lain pada gigi. 

Pasien yang sudah menjalani pemasangan veneer gigi biasanya dapat langsung makan atau minum secara normal.

Kendati demikian, pada beberapa kasus, gigi yang baru ditempeli veneer akan terasa aneh dan kasar. 

Hal ini umumnya berasal dari sisa-sisa semen yang menempel dan mengering di permukaan gigi.

Sisa-sisa semen tersebut akan hilang dengan sendirinya. 

Namun, jika masih ada setelah berhari-hari, pasien dapat meminta dokter gigi untuk menghilangkan sisa semen tersebut.

Veneer porselen umumnya dapat bertahan 10 hingga 15 tahun, sedangkan veneer komposit dapat bertahan 5–7 tahun. 

 

Untuk menjaga umur veneer, pasien dapat menerapkan langkah-langkah pemeliharaan, seperti:

1. Jangan menggunakan gigi untuk membuka bungkusan.

2. Jangan mengunyah benda keras, seperti es batu.

3. Jangan mengunyah makanan menggunakan gigi depan.

4. Hilangkan kebiasaan buruk suka menggigit kuku.

5. Jaga gigi pada saat berolahraga dengan mengenakan pelindung mulut.

 

Komplikasi Veneer Gigi       

Pemasangan veneer gigi yang tidak dilakukan dengan baik dapat menimbulkan kerusakan pada gigi di bawah veneer. 

Selain itu, enamel yang tipis akibat pengikisan saat persiapan pemasangan veneer gigi kerap menyebabkan gigi yang ditempelkan veneer menjadi lebih sensitif daripada gigi lainnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://www.alodokter.com/