Bangunan Peninggalan Belanda Rusak Parah, AMPCB Galang Aksi Massa
Kondisi bagian dalam gedung peninggalan Belanda, Balai Pertemuan Palembang, yang memprihatinkan karena tak terawat.-Dudy Oskandar-palpres.com
BACA JUGA:Bansos Sembako 2023 Cair Maret, Pemilik e-KTP dan KIS Bisa Dapat Rp2.400.000, Begini Caranya!
Diketahui, Balai Pertemuan dibangun pada 1928, di masa Keresidenan Palembang.
Balai Pertemuan berada di barat Benteng Kuto Besak, kini berada di J alan Sekanak, Bukit Kecil Palembang.
Dahulu kawasan tempat Balai Pertemuan berdiri disebut sebagai Societeit.
Dikawasan itu ada 3 gedung, yang dua diantaranya saat ini dikenal sebagai Balai Pertemuan dan Balai Prajurit.
BACA JUGA:Dijamin Lolos Kartu Prakerja dan Dapat Dana Insentif Rp4.200.000, Begini 6 Caranya!
Balai Prajurit yang merupakan Gedung utama menghadap ke Jalan Sekanak, sedangkan Balai Pertemuan menghadap Jalan Bari.
Balai Prajurit atau dulu dikenal sebagai Rumah Bola, kerap dipakai sebagai gedung pertunjukan (Schouw Burg) oleh orang Belanda.
Di tempat itu dahuku kala, kerap digelar pesta dansa yang meriah.
Dalam perkembangannya, Balai Prajurit pada 1928 berubah menjadi Bioskop Luxor dan pada 1970 menjadi Bioskop Mustika, sebelum menjadi Balai Prajurit seperti sekarang ini. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com