Honda

KEREN! Puskesmas Tinggi Hari Bentuk Posyandu Remaja di 3 Desa, Ternyata Ini Tujuannya

KEREN! Puskesmas Tinggi Hari Bentuk Posyandu Remaja di 3 Desa, Ternyata Ini Tujuannya

POSYANDU REMAJA : Kepala PKM Tinggi Hari, Mapi Febtori SKep MM (kacamata) didampingi Pj Kades Padang Gumay, Mulyadi SB dan kader posyandu remaja berfoto bersama, belum lama ini-PUSKESMAS TINGGI HARI FOR PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Tidak hanya posyandu balita dan lansia semata, yang mendapatkan perhatian khusus terkait kesehatan serta tumbuh kembang serta gerak motorik. Berdasarkan instruksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat, maka Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tinggi Hari membentuk posyandu remaja di tiga desa diantaranya, Padang Gumay, Tanjung Raja dan Padang Muara Dua.

"Betul, untuk di Kecamatan Gumay Ulu ini baru tiga desa dari 10, hanya saja, dalam pembentukan tersebut bukan perkara mudah tinggal komitmen dari kader dan pemerintah desa (pemdes)," sebut Kepala PKM Tinggi Hari, Mapi Febtori SKep MM.

Mapi Febtori menambahkan, dengan adanya posyandu remaja ini, banyak hal yang dapat disampaikan dan dikerjakan, guna memantau perkembangan pada remaja putri utamanya.

"Sesuai hasil survey kesehatan berbasis sekolah di Indonesia tahun 2015 (GSHS), dapat terlihat gambaran faktor kesehatan pada usia 12-18 tahun (SMP dan SMA) secara nasional," terangnya.

BACA JUGA:Alhamdulilah Bansos PKH 2023 Tahap 1 Cair Lewat ATM, Cek Penerima Disini!

Yang mana, masih kata dia, sebanyak 41,8 persen laki dan 4,1 persen perempuan mengaku pernah merokok. 32,82 persen sebagai perokok pertama kurang dari usia 13 tahun, data yang sa juga menunjukkan 14,4 persen laki-laki dan 5,6 persen perempuan pernah mengkonsumsi alkohol.

"Kemudian 2,6 persen anak laki-laki mengkonsumsi narkoba. Gambaran perilaku resiko kesehatan lainnya, 8,26 persen pelajar laki-laki dan 4,14 persen pelajar perempuan mengaku melakukan hubungan seksual diluar nikah usia 12-18 tahun," sebut Mapi Febtori.

Kemudian, sambung Mapi, kehamilan pada usia muda pun dapat menyebabkan resiko tinggi (Risti) yakni kematian ibu dan bayi. 

"Hal ini berdasarkan SDKI 2012, yang mana, kehamilan dan persalinan dibawah usia 20 tahun berkontribusi sangat berisiko kematian keduanya atau salah satunya," ucapnya.

BACA JUGA:Dulu Dibuat Cincin, 2 Koin Ini Kini Diburu Karena Nilainya Tak Masuk Akal, Kamu Punya?

Ia menyebutkan, belum lagi penularan penyakit virus HIV, menyerang rentan umur 20-29 tahun pada usia remaja, sehingga banyak generasi penerus tidak bisa melakukan hal yang positif.

"Makanya, disinilah pentingnya adanya posyandu remaja ini untuk menekan, mengantisipasi dan menghentikan kegiatan yang bisa merusak masa depan para remaja produktif, guna melakukan sosialisasi,. pembinaan serta pembekalan sejak dini," tegas Mapi Febtori.

Senada, Pj Kepala Desa (Kades) Mulyadi SB menerangkan, kehadiran posyandu remaja ini begitu penting sekali, terutama bagaimana cara dalam memberikan pelayanan informasi.

"Supaya para remaja putri dan putra mengetahui hal-hal yang bisa membuat rusak masa depan, karena kita ketahui banyak remaja diluar sana usia muda telah tersandung kasus kejahatan ataupun lainnya," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: