Honda

Ketua KPU dan Bawaslu PALI Terobos Banjir Lakukan Coklit

Ketua KPU dan Bawaslu PALI Terobos Banjir Lakukan Coklit

Meskipun dalam kondisi banjir dan harus menerobos banjir, namun Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sunario SE tetap semangat melaksanakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pekan lalu.-Berry Sandi-Palpres.com

PALI, PALPRES.COM- Meskipun dalam kondisi banjir dan harus menerobos banjir, namun Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sunario SE tetap semangat melaksanakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) pekan lalu.

Saat melakukan coklit di Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Sunario didampingi Anggota KPU PALI, Abdul Rahman serta Anggota Bawaslu PALI, Iwan Dedi SKom, PPK Kecamatan Tanah Abang, Ketua PPS Desa Curup, Abu Rizal.

Tak ayal, kedatangan Ketua KPU dan rombongan disambut antusias warga dan Panitia Pemutakhiran Pemilih (Pantarlih) Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI.

Ketua KPU PALI, Sunario bersama rombongan mendatangi satu persatu warga dengan menggunakan perahu.

BACA JUGA:Kembali Secara Sukarela Warga PALI Serahkan Senpi Rakitan

Ia mengatakan jika pihaknya akan selalu berupaya maksimal dalam pelaksanaan coklit, sehingga semua warga bisa terdata menjadi pemilih.

“Tahapan coklit sangat penting. Karena inilah awal proses demokrasi dan awal tugas dari penyelenggara yaitu memastikan setiap warga yang sudah punya hak pilih terdata,” katanya.

Menurutnya, banjir menjadi tantangan bagi petugas Pantarlih Desa Curup untuk melakukan coklit.

Ia juga merasa yakin dan optimis kalau Pantarlih bisa melaksanakan tugas coklit dengan maksimal meski saat ini sedang banjir. 

BACA JUGA:Bupati Inginkan PALI Jadi Sentra Pendidikan di Sumsel, Hibahkan Lahan Seluas 10 Hektar

“Tetap semangat teman-teman Pantarlih, para pejuang demokrasi. Mari bersama kita sukseskan Pemilu 2024," ucap Sunario.

Sementara, Komisioner Bawaslu PALI, Iwan Dedi meminta seluruh jajaran pengawas baik tingkat kecamatan hingga tingkat desa untuk melakukan pengawasan coklit dengan maksimal.

“Metode kerja pengawasan kita harus maksimal, pahami regulasi dan pastikan pelaksanaan coklit sesuai mekanisme, prosedur dan tata cara,” pesannya.

Seperti yang terjadi di Desa Curup, meski banjir petugas Pantarlih tetap melakukan coklit, begitu pula dengan Panitia Pengawas Kelurahan Desa (PKD), juga harus maksimal melakukan pengawasan apapun resiko dan tantangan yang dihadapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: