Honda

Pasca Banjir, Warga Beraktifitas Normal, Begini Pesan Lurah Kota Jaya

Pasca Banjir, Warga Beraktifitas Normal, Begini Pesan Lurah Kota Jaya

AKTIFITAS KEMBALI : Tampak warga di Kelurahan Kota Jaya, beraktifitas kembali setelah tertimpa musibah banjir bandang,-Bernat Palpres.com-

LAHAT, PALPRES.COM - Walaupun banjir bandang tidak lagi menyelimuti Bumi Seganti Setungguan, hanya saja, kewaspadaan dan kehati-hatian akan kejadian susulan tetap menghantui, penduduk yang tinggal dipinggiran aliran Sungai Lematang serta sungai lainnya.

Nah, warga Kelurahan Kota Jaya, Kecamatan Kota Lahat setelah ratusan pemukiman penduduk terendam banjir, kini dari mereka mulai beraktifitas normal kembali.

"Betul, untuk di Kelurahan Kota Jaya ini setidaknya tiga rukun tetangga (RT) terdampak langsung banjir bandang, yang memang rumah warga berdekatan sekali dengan Sungai Lematang," sebut Lurah Kota Jaya, Fannie Prima Putri SSTP MTr IP.

Fannie Prima Putri menerangkan, dari laporan yang masuk ada 627 jiwa menjadi korban, dan sekarang ini semuanya berjalan sediakala, baik berkerja buruh kasar, ataupun abdi negara.

BACA JUGA:Gak Nyangka! Koin Rp50 Komodo Dihargai Jutaan Rupiah, Kamu Punya?

"Untuk bantuan masih berdatangan, sesuai dengan surat keputusan (SK) darurat Bupati Lahat hingga tanggal 22 Maret 2023. Tetapi, tidak begitu intens ketika banjir melanda," sebutnya.

Ia menyebutkan, agar warga tetap waspada, dan sering mengecek ketinggian air Sungai Lematang, kalau kembali tinggi untuk segera evakuasi dini dengan membawa berkas atau barang sangat diperlukan.

"Jika banjir kembali datang warga bisa selamat, dan barang-barang yang diperlukan seperti dokumen penting juga bisa diselamatkan," urai Fannie Prima Putri.

Hanya saja, lanjut Fannie Prima Putri, penduduk yang telah bermukim selama puluhan tahun enggan untuk dipindahkan, dengan mencari lokasi yang lebih aman dan bebas banjir.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Universitas dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2022

"Kendatipun barang-barang terendam air dan rusak, tetap saja, mereka tidak mau direlokasi hal ini, telah menempati diatas lahan tersebut hingga puluhan tahun," tandasnya.

Sementara itu, Roni Firmansyah warga setempat menyampaikan, dirinya bersama ayah dan ibu serta istri dan anak, sekitar 10 tahun tinggal di wilayah sini. Bahkan, telah terbiasa menghadapi banjir.

"Tetapi, banjir kali ini sangat besar yang mana ketinggian air sampai leher orang dewasa, jelas ini diluar prediksi semua orang," paparnya.

Hanya saja, sambung dia, enggan untuk pindah ke tempat lain, hal ini menyangkut jarak tempuh menuju ke kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: