Honda

Miris, Petani Karet di Kabupaten Empat Lawang Tidak Bisa Menyadap, Apa Penyebabnya?

Miris, Petani Karet di Kabupaten Empat Lawang Tidak Bisa Menyadap, Apa Penyebabnya?

Hasil Dari Pohon Karet-Istimewa-

EMPAT LAWANG,PALPRES.COM- Curah hujan tinggi masih terjadi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), salah satunya di Kabupaten Empat Lawang.

Akibatnya para petani karet yang ada di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati tersebut tidak bisa menyadap karet.

Karena kadar air yang terdapat di wadah mangkok sadapan tersebut banyak air dari pada getah karet.

“Memang tidak bisa dielakkan, namanya petani apapun jenis tanaman pertaniannya jelas sangat bergantung kepada alam dan kondisi cuaca,” jelas Fauzi petani warga kecamatan Tebing Tinggi.

BACA JUGA:Sudah Mencium Logo Garuda, Justin Hubner Malah Pilih Belanda, Inikah Alasannya?

Ditambahkannya, jika hujan terus turun setiap malam khususnya menjelang siang, bisa dipastikan petani tidak akan menyadap batang karet milik mereka. Karena menurutnya, jika tidak didukung cuaca panas di pagi hari batang karet akan mengandung air yang cukup banyak.

Sehingga berpengaruh kepada getah karet hasil sadapan, sebab biasanya dalam waktu 3 hari bisa menghasilkan getah karet yang sudah membeku atau dalam bentuk kepingan dengan berat sekitar 35-40 kilogram.

Namun dengan kondisi seperti sekarang ini akibat tingginya curah hujan penghasilannya jauh menyusut. 

Bahkan untuk menghasilkan getah karet seberat itu dirinya membutuhkan waktu satu minggu. Kondisi ini, jelas sangat berpengaruh dengan penghasilannya.

BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi, Petani Karet 'Berduka'

“Kalau hujannya siang hari getahnya masih bisa diambil atau dipecat (dikumpulkan,red), tapi kalau hujannya pagi-pagi malah tidak bisa disadap sama sekali,” keluhnya.

Fauzi menambahkan sudah hasil karetnya tidak bagus ditambah pula harga yang tidak kunjung membaik membuat petani seperti dirinya semakin susah.

“Harga karet sekarang ini paling mahal Rp7 ribuan. Jadi, saat ini memang saat yang sangat sulit bagi petani,”kata dia.

Belum lagi saat ini bulan suci Ramadan dan harga-harga di pasar juga sudah banyak yang naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: