7 Etika dalam Bermedia Sosial ala Kemenkominfo RI, Yuk Simak!

BACA JUGA:Klaim Sekarang! Saldo DANA Gratis Rp100 Ribu, Modal Isi Survey Cuan Ngalir Terus

Namun kata Prayoga, dengan keberadaan media sosial, kerapkali yang terjadi justru memisahkan interaksi nyata (real), larut dan tenggelam dalam waktu, maraknya ujaran emosi, kebencian dan bullying, ajang pamer sosialita dan adu gengsi, ujungnya memancing pelaku aksi penipuan dan pencurian data pribadi.

Nah timpal Prayoga, ketika etika dan moral sudah dikesampingkan, maka begitu mudah orang menumpahkan amarah atau opini negatif tanpa memikirkan perasaan orang lain.

“Begitu mudah orang memojokkan dan menghakimi orang lain, tanpa berpikir pentingnya memastikan kebenaran informasi atau analisis tentang orang tersebut. Begitu sering orang terlambat menyadari bahwa apa yang diungkapkannya di media sosial telah tersebar ke mana-mana, menimbulkan kegaduhan publik dan merugikan pihak tertentu,” rincinya.

Masih dalam paparan itu, Prayoga menguraikan tata cara komunikasi agar tercipta harmonisasi.

BACA JUGA: Jangan Ketinggalan! Ibu Hamil dan Balita Bakal Dapat Bansos Pangan, Cair Jelang Lebaran 2023

Ia menuturkan, memilih kata dalam berkomunikasi juga perlu diperhatikan agar sebuah kegiatan atau tindakan membentuk dan menyelaraskan kata dalam kalimat dengan tujuan untuk mendapatkan kata yang paling tepat dan sanggup mengungkapkan konsep atau gagasan.

Kemudian tidak menggunakan EYD Bahasa Indonesia juga yang menyebabkan banyaknya pengguna media sosial ini mengabaikan aspek nilai, norma dan etika berkomunikasi.

“Friksi yang mungkin terjadi di antara pengguna media sosial dalam aplikasi chat baik personal maupun kelompok yang menghasilkan sebuah komunikasi yang tidak efektif,” tukasnya. 

Terpisah, runner Literasi Digital Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) Suryati Ali menyebutkan, selain Prayoga Putra Utama, webinar yang mengangkat tema “Menjadi Pengguna Media Sosial Yang Bijak, Kreatif dan Inovatif” itu juga menghadirkan Dian Ikha Pramayanti SP.t., M.Si (Dosen, Writerpreneur, dan Entrepreneur) sebagai narasumber.

BACA JUGA:5 Kota Paling Ramai di Sumatera Utara, Nomor 1 Padat Banget!

Suryati menambahkan, seperti webinar-webinar sebelumnya, kegiatan webinar diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan.

Webinar kali ini dihangatkan dengan mengundang Key Opinion Leader (KOL) Reni Risti Yanti (Presenter), serta Siti Kusherkatun, S.Pd.I (Asih) sebagai juru bahasa isyarat dan dipandu oleh moderator Sonaria. *

Sumber: