Honda

Ribuan Hektar Areal Persawahan di Lahat Kekeringan, Ini Penyebab Utamanya!

Ribuan Hektar Areal Persawahan di Lahat Kekeringan, Ini Penyebab Utamanya!

Tampak DAM saluran Irigasi yang berada di Desa Pagarjati, Kecamatan Kikim Selatan hancur diterjang material kayu dan lumpur belum lama ini-PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Ribuan hektar areal persawahan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kikim Timur, Kikim Selatan, Kikim Tengah dan Penjalang Suku Empayang Kikim Saling Ulu (Pseksu), Kabupaten Lahat hingga detik ini tidak dialiri sungai sama sekali, sehingga areal persawahan ini mengalami kekeringan dan tanaman padi masyarakat terancam gagal tanam atau panen.

Usut punya usut, ternyata kejadian ini disebabkan terjangan banjir bandang akibat tingginya curah hujan ketika itu, sehingga membuat material kayu, lumpur batu menutup pintu DAM air ke saluran irigasi.

"Betul, semuanya sudah kita data berapa sawah yang tidak teraliri air dari empat kecamatan, dikarenakan rusaknya pintu DAM irigasi," sebut Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (Kades) Kikim Selatan, Bambang Heriadi ST, Minggu 30 April 2023.

Bambang Heriadi mengemukakan, setidaknya ada 13 desa yang memanfaatkan DAM Irigasi Teknis Sungai Lingsing (DI Semi Teknis), hingga saat ini sama sekali belum teraliri.

BACA JUGA:Percantik Gedung Serbaguna, Kades Sirah Pulau Beberkan Tujuannya!

"Untuk Kikim Timur Desa Gelumbang ada 413 Ha dan Lubuk Nambulan 678 Ha, lalu Kikim Selatan (Sirah Pulau 1.052 Ha, Pagarjati 1.557 Ha, Tanjung Alam 319 Ha, Banuayu 361 Ha, Tanjung Beringin 1.020 Ha dan Jagabaya 213 Ha)," jelasnya.

Ditambahkannya, untuk Kecamatan Pseksu, Desa Penandingan 479 Ha, Tanjung Agung 97 Ha, Talang Tinggi 42 Ha dan Sukajadi 48 Ha, kemudian untuk Kikim Tengah tercatat Desa Tanjung Aur lebih kurang 20 Ha.

"Oleh karena itulah, pihaknya juga telah membuat proposal untuk disampaikan kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), termasuk juga Bupati Lahat," ucap Bambang Heriadi yang menjabat Kades Jagabaya.

Senada, Kades Pagarjati, Asdi mengemukakan, musibah banjir bandang telah meluluh lantakan semua fasilitas pendukung irigasi, serta lahan-lahan pertanian dan perkebunan masyarakat.

BACA JUGA:Wow! Uang Kertas Rp100 Kapal Pinisi Bisa Ditukar Motor Yamaha NMax, Kontak Kolektor Ini

"Makanya di desa juga tercatat 1.557 Ha sawah yang tidak ada air, masuk ke saluran irigasi akibat bencana alam, dan kini petani tidak bisa beraktifitas," pungkasnya.

Sementara itu, Kades Penandingan, Kecamatan Pseksu, Dahlia mengemukakan, untuk di desanya ada 479 Ha, dan kini warga yang mata pencaharian penduduk tidak ke sawah.

"Tinggal menunggu realisasi perbaikan Pintu DAM Irigasi Teknis, sehingga aliran air bersumber dari sungai, dapat membantu kebutuhan masyarakat yang ada di Kikim Area," tegasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: