Honda

Lagu 'Tutuk Padi' Desa Suka Negara Melegenda, Begini Kisahnya

Lagu 'Tutuk Padi' Desa Suka Negara Melegenda, Begini Kisahnya

Pemain Gitar Tunggal asal Desa Suka Negara yang mendapatkan juara saat membawakan lagu 'Tutuk Padi'-PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Pemerintah Desa (Pemdes) Suka Negara, Kecamatan Kota LAHAT, Kabupaten LAHAT, memiliki pemain gitar andalan dibawakan oleh Manca dan penembangnya Marlena, sekaligus judul yang selalu mereka pentaskan diatas panggung.

Judul yang ditembangkan yakni "Tutuk Padi" secara garis besar menceritakan seorang pemuda desa yang memiliki kekasih pergi merantau untuk mencari pengalaman pekerjaan di kota besar.

Setelah mendapatkan kerja, rupanya pemuda tersebut tidak ingat lagi kalau sang kekasih menunggu dirinya supaya dinikahi.

Akan tetapi, pemuda tersebut pun meminta kepada kekasih yang telah sabar menunggu kepastian, apabila ingin menikah silahkan dan direlakan dengan ikhlas.

BACA JUGA:24 Desa Ikuti Lomba Tingkat Kabupaten, Item Ini Harus Terpenuhi

"Kalau dalam Bahasa Lahatnya, "Tutuk padi dek bepadi tutuk ata, tetanti mintak tanti, dide tetanti dengah nulu la," sebut Kepala Desa (Kades) Suka Negara, Tanseri Gasali, Rabu 3 Mei 2023.

Tanser Gasali menerangkan, pemilihan judul tembang yang sedih inilah, pada saat perlombaan yang diselenggarakan di Citimall, berhasil merebut juara kedua.

"Dengan piawai dari penembang sehingga lagu Tutuk Padi ini, sampai-sampai tim juri dan penonton menyaksikan terhanyut didalam liriknya," jelasnya.

Dirinya menambahkan, cerita kearifan lokal inilah, yang dikemas dalam balutan begitu baik sekali, sehingga baik pemain gitar dan penembang tidak melupakan sedikitpun dibawakan lirik Kabupaten Lahat.

BACA JUGA: PWI Ogan Ilir Jaring Ketua Anyar, Ini Prosesnya

"Bumi Seganti Setungguan ini kaya akan kearifan lokal yang harus kita lestarikan budayanya, sehingga generasi penerus tidak akan pernah lupa," papar Tanseri Gasali.

Tanseri Gasali mengemukakan, berbagai macam produk lokal yang bisa dikenalkan, kepada dunia luar baik melalui media gitar tunggal, nyanyian, tarian dan juga pementasan teater lainnya.

"Sehingga sampai kapanpun budaya lokal ini, tidak akan mati dan penerus berusaha optimal memperkenalkan dari berbagai media sosial (Mesdos)," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Suka Negara, Indah Puji Marsusiati menuturkan, kearifan lokal ini wajib ditularkan kepada anak-anak supaya mereka mengetahui sekaligus memahaminya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: