RDPS
Honda

Petaka Resesi Melanda Dunia, Indonesia Bagaimana? Ini Penjelasan Pakar

Petaka Resesi Melanda Dunia, Indonesia Bagaimana? Ini Penjelasan Pakar

Ekonom Senior dan Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Dr. Hendri Saparini, menilai Indonesia masih aman dari resesi ekonomi, yang melanda negara-negara di dunia. -Hendra Djamal-

JAKARTA, PALPRES.COM - Beberapa negara di dunia akan menghadapi resesi

Secara teknis resesi adalah saat pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut. 

Amerika Serikat, misalnya, berdasarkan survei Bloomberg, 60 persen akan mengalami resesi pada tahun 2023. 

Hal yang sama juga akan dialami oleh Uni Eropa. 

BACA JUGA:GAWAT! Bank Dunia Ramal Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dibawah 5 Persen

Sementara itu, China diperkirakan mengalami pertumbuhan terendah kedua sejak tahun 1976 setelah tahun 2020 lalu. 

Kondisi tersebut akan berdampak pada pelemahan negara-negara lain, terutama yang menjadikan negara-negara tersebut sebagai tujuan ekspor dan yang bergantung pada harga-harga komoditas yang cenderung melemah. 

Namun, walaupun beberapa negara menghadapi ancaman resesi, menurut Ekonom Senior dan Pendiri Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Dr. Hendri Saparini, probabilitas Indonesia untuk menghadapi resesi, sangat kecil. 

Dikatakannya, walau dikoreksi terus menerus oleh dua lembaga donor internasional yakni International Monetary Fund (IMF)  dan Bank Dunia, tapi pada koreksi terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 diproyeksi masih sebesar 4,8 persen. 

BACA JUGA:WAW! Konser Coldplay Dapat Bangkitkan Ekonomi Indonesia

“Jadi artinya, kalau kita punya potensi pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen, maka kita tinggal memilih kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mengoptimalkan kesempatan yang kita memiliki,” tuturnya saat dibincangi beberapa waktu lalu. 

Jadi pemerintah cukup memberi peringatan agar  masyarakat waspada terhadap perkembangan perekonomian global, namun terkadang masyarakat jauh lebih ketakutan dibanding sekadar waspada. 

Oleh karenanya, yang terpenting dilakukan pemerintah, menurut Saparini adalah memberikan optimisme dan harapan kepada masyarakat lewat program dan kebijakan yang jelas arah dan keberpihakannya. 

“Lembaga kami pun memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini berpotensi tumbuh hingga 4,5 hingga 5 persen. Kondisi ekonomi nasional akan baik-baik saja, kecuali perekonomian mengalami shock atau guncangan yang membuat pertumbuhan ekonomi kita akan memburuk atau negatif,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: