Honda

Berlatarkan Kisah Kelam Indonesia, 10 Novel Ini Bisa Kamu Baca di iPusnas!

Berlatarkan Kisah Kelam Indonesia, 10 Novel Ini Bisa Kamu Baca di iPusnas!

10 Novel yang bisa kamu baca di iPusnas ini berlatarkan kisah kelam Indonesia. Buruan baca biar nggak kelamaan ngantre-Ilustrasi: kolase-

JAKARTA, PALPRES.COM - Membaca novel berlatar zaman dahulu membuat kita seperti penjelajah waktu sekaligus mempelajari sejarah dengan cara menyenangkan. Lewat novel-novel di iPusnas ini, kamu bisa lebih tahu lebih dalam kisah kelam di Indonesia, lho!

1. Amba (karya Laksmi Pamuntjak)

Bertema perjuangan dan percintaan, novel ini berlatar sejarah Indonesia ketika terjadinya peristiwa G30S PKI.

Meskipun hanya fiksi karangan Laksmi Pamuntjak, novel Amba bercerita peristiwa G30S PKI dari sudut pandang lain dengan tokoh utama yang merupakan seorang guru di sebuah kota kecil, Kadipura, di Jawa Tengah.

BACA JUGA:MUDAH BANGET! Cukup Kuasai Satu Keahlian, Dijamin Bisa Lolos di Berbagai Bidang Pekerjaan

2. Senja di Jakarta (karya Mochtar Lubis)

Mochtar Lubis telah banyak menerbitkan novel bergenre fiksi-sejarah. Namun, karyanya kali ini mengisahkan kehidupan politik, sosial, kriminal, korupsi, serta kemiskinan pada 1950-an di Jakarta.

Tak hanya itu, kisah di dalamnya ditambahi bumbu-bumbu si tokoh utama, Suryono, pegawai negeri yang masih muda.

3. Cantik Itu Luka (karya Eka Kurniawan)

BACA JUGA:Kisah Pasien ODGJ yang Memiliki Hafalan10 Juz Alquran, Murid Imam Besar Masjid Agung Palembang

Di Aplikasi iPusnas, novel ini sangat laris dibaca sampai menghabiskan seluruh copy-annya.

Bercerita tentang seorang pelacur di masa kolonial, Eka menuliskan nasib anak-anak di dalam gelombang sejarah bangsa yang menjadi korban kekuasaan,'kutukan karma', dan absurditas kecantikan perempuan melalui tokoh-tokoh di dalamnya.

4. Teh dan Pengkhianat (karya Iksaka Banu)

Cerpen-cerpen yang mengisi halaman buku ini merupakan rangkuman novel Iksaka Banu yang berjudul Semua Untuk Hindia.

BACA JUGA:Hindari Penyakit Mental, Lakukan 9 Cara Ini Untuk Menjaga Kesehatan Otak!

Lewat buku ini, Iksana mengajak pembaca mengulang kisah ketika awal mula sepeda dipakai kaum bumiputra di Hindia-Belanda bersama kisah kelam lain yang merepotkan.

5. Gadis Kretek (karya Ratih Kumala)

Hadir dengan suguhan sejarah kretek pada masa kolonial Belanda, novel ini banyak diincar kalangan penggemar historical-fiction dan mendapatkan ulasan positif bagi para pembaca.

Dengan kisah perempuan bernama Jeng Yah yang dicari Pak Raja sebelum ajal menjemputnya.

BACA JUGA:Simak 6 Tips Sehat bagi Jemaah Haji 2023 di Pesawat Ala Nirman Anestesi

6. Laut Bercerita (karya Leila S. Chudori)

Selain berprofesi sebagai seorang jurnalis, Leila kerap kali menulis novel berlatarkan Indonesia di masa lalu.

Leila membawa pembaca mengenal sosok Laut yang bersifat pemberani, penyayang keluarga, dan setia kawan.

Kisah Laut ini merupakan gambaran aktivis pada masa Orde Baru dengan menyuguhkan kisah pilu yang menyayat hati pembaca.

BACA JUGA:Dikenal Tegas dan Ambisius, Simak 7 Fakta Menarik dari Zodiak Capricorn!

Maka itu, Laut Bercerita laris dibeli dalam versi cetak dan dibaca online di iPusnas.

7. Ronggeng Dukuh Paruk (karya Ahmad Tohari)

Ahmad Tohari selalu berhasil memikat para pembaca dengan novel-novelnya yang banyak diterbitkan dalam berbagai bahasa.

Namun, di novelnya kali ini, ia menceritakan Indonesia1960-an yang bergejolak politik, kemiskinan, dan kelaparan.

BACA JUGA:BERKAH JUNI! 4 Bansos BLT Cair Mulai Rp200.000, Syaratnya Jangan Sampe Terlupa

Tokoh utamanya yaitu Srintil yang berhasil dipilih menjadi penari ronggeng, tapi ternyata profesinya tersebut berakhir mengubah hidupnya bersama sang kekasih.

8. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (karya Hamka)

Kalian sudah pasti tahu novel ini, kan? Novel yang berhasil difilmkan pada tahun 2013 ini bercerita tentang adat di Minangkabau serta perbedaan latar belakang sosial yang menghambat percintaan sepasang kekasih.

Karya Hamka satu ini juga masih dicari oleh pembaca online di iPusnas, lho!

BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Orang Cerdas di Jawa Tengah, Bukan Semarang Juaranya, Tapi Kota Kecil Ini

9. Saksi Mata (karya Seno Gumira Ajidarma)

Novel yang berisikan kumpulan cerpen ini mengisahkan tragedi konflik Timor-Timur sebelum menjadi Timor Leste atau peristiwa berdarah yang dikenal dengan Konflik Dili.

Meskipun diterbitkan sejak 1994, novel Seno Gumira ini masih sering dipinjam pembaca di iPusnas.

10. Tiga Sandera Terakhir (karya Brahmanto Anindito)

BACA JUGA:Tips Mengolah Daging Kambing Kurban, Dijamin Empuk dan Tidak Berbau

Terinspirasi juga dari konflik berdarah di Timur Indonesia, novel ini menceritakan konflik Operasi Papua Merdeka (OPM).

Nah, novel ini sangat cocok untuk kamu yang suka novel fiksi-sejarah dengan sub-genre thriller.

Dari buku-buku di atas, ada yang sudah kamu baca? Kalau belum, buruan baca di Aplikasi iPusnas sekarang supaya nggak kelamaan ngantre! (Rida Satriani/Mahasiswa Jurnalistik, UIN Raden Fatah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: