Citraland
Honda

Ini Harga TBS Sawit di Muratara, Tidak Ada Kenaikan Sejak 3 Bulan

Ini Harga TBS Sawit di Muratara, Tidak Ada Kenaikan Sejak 3 Bulan

Seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Muratara sedang membersihkan gulma di batang sawitnya--

MURATARA,PALPRES.COM - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengantungkan perekonomian keluarganya sebagai petani kelapa sawit, mereka berharap tanaman penghasil minyak goreng ini dapat mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Namun harapan tersebut sepertinya tidak sesuai kenyataan, sebab para petani kelapa sawit di Kabupaten Muratara merasa tidak ada kenaikan harga jual Tanda Buah Segar (TBS) sawit sejak tiga bulan terakhir, bahkan cenderung turun mendekati Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 M.

Salah seorang petani kelapa sawit di Muratara, Apriansyah menyebutkan, sejak tiga bulan terakhir harga jual TBS saat ini berkisar di angka Rp1.650,- perkilogram dan belum ada kenaikan sampai saat ini.

"Sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri kemarin, sampai mau Hari Raya Idul Adha belum harga kelapa sawit belum ada kenaikan, masih harga yang sama, bagaimana kami mau menghadapi hari raya qurban, semoga saja harga sawit naik lagi menjelang lebaran ini," pintanya.

BACA JUGA:Segarnya Sayur Asem Buatan Sendiri, Yuk Dicoba   

Sebagai petani sawit, dia merasa kesal dengan harga TBS yang cendrung statis dan tidak ada kenaikan sama sekali, padahal kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan dapur keluarganya berasal dari usaha kebun kelapa sawit miliknya.

"Kami sempat menerima informasinya katanya pemerintah akan menaikkan harga kelapa sawit Rp2.000 perkilogram, tapi sampai hari ini masih saja harga sawit Rp.1650 perkilogram, jadi kapan kenaikannya?" tanya Apriansyah.

Keluhan senada diungkapkan Nurlaila, petani sawit di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara mengatakan,  dia sengaja mengalihkan kebun karetnya menjadi kebun kelapa sawit, dengan harapan dapat memperbaiki perekonomian keluarganya. 

"Kebun sawit saya ini dulunya kebun karet, saya mau menanam kelapa sawit karena harga TBS sawit saat itu mahal, saya berpikir untuk mengalihkan kebun ini, tapi setelah tanaman kelapa sawit saya masuk umur tiga tahun, harga sawit malah turun hingga sekarang,"jelasnya.

BACA JUGA:Terinspirasi Program GSMP, Warga di Muratara Lakukan Ini

Sebagai petani sawit, Apriansyah dan Nurlaila berharap pemerintah segera menaikkan harga jual TBS kelapa sawit, supaya laju perekonomian keluarga mereka dapat berjalan dengan baik, terlebih dalam waktu dekat akan datang Hari Raya Idul Adha dan tahun ajaran baru di sekolah. (sis) 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: