Berbeda Idul Adha 1444 H, Pemerintah dan Muhammadiyah: Cari Titik Temu dari Persamaan!
Perbedaan dalam penepatan Idul Adha 1444 H baik pemerintah maupun Muhammadiyah bukan sumber permasalahan namun momentum mencari titik temu dari permasalahan.-ilustrasi: Kgs Yahya/palpres.com-
BACA JUGA:Berdoa di Waktu Ini Insya Allah Dikabulkan, Al-Imam Ibnul Qoyim Simpulkan 6 Waktu Mustajab
“Karena ini menyangkut ijtihad yang menjadi bagian denyut nadi perjuangan perjalanan sejarah Umat Islam yang satu sama lain saling paham, menghormati dan saling menghargai,” katanya melansir dari website Muhammadiyah.
Seperti yang kita ketahui, perbedaan penetapan hari raya Idul Idha 1444 H ini karena memiliki metode yang berbeda.
Pemerintah berpedoman pada kriteria MABIMS yang menggunakan metode rukyatul hilal dengan menyebarkan tim di 99 titik di Indonesia.
Dari hasil tim inilah, pemerintah selanjutnya menggelar Sidang Isbat yang menghadirkan sejumlah tokoh seperti pakar falak, pakar astronomi, wakil rakyat, MUI dan perwakilan ormas Islam.
BACA JUGA:Hari Raya Idul Adha Tiba, Yuk Masak Kari Kambing
"Mekanismenya bermusyawrah berdasasarkan hasil hisab dan rukyah yang dilaksanakan tim rukyatul hilal," jelasnya.
Sementara mekanisme penetapan hari besar agama termasuk Idul Adha 1444 H dari Muhammadiyah dengan hisab hakiki wujudl hilal.
Sementara, penetapan Idul Adha 1444 H ini sudah ditetapkan berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 Tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.
Di dalam makmulat disebutkan bahwa Tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin, 19 Juni 2023 M, sehingga Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023 M.
BACA JUGA:Berkurban Atau Bayar Utang Dulu? Begini Menurut Ustaz Abdul Somad
Keputusan ini berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: