Honda

Fajri Meninggal dengan Bobot 300 Kg, Segitu Bahayakah Obesitas Bagi Kesehatan? Lebih Bahaya dari Merokok

Fajri Meninggal dengan Bobot 300 Kg, Segitu Bahayakah Obesitas Bagi Kesehatan? Lebih Bahaya dari Merokok

Obesitas sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan disebut lebih bahaya dari merokok.-Disway.Id-Instagram @tangerang.id

BACA JUGA:INDAHNYA KEBANGETAN! 5 Wisata Unggulan di Sumatera Selatan Wajib Dikunjungi Isi Libur Sekolah

Gejala dari kondisi OA yang paling utama adalah nyeri apabila digunakan jalan dan beraktivitas, nyeri jika ditekuk, kaku.

Bahkan sampai tidak bisa berjalan lagi karena sangat nyeri akibat otot melemah.

Semakin obesitas, semakin cepat rusak, ditambah jika obesitasnya terjadi pada usia muda.

Jika obesitas terjadi pada usia muda, akumulasi kerusakan sendi akibat beban yang berlebih akan jauh lebih cepat.

BACA JUGA:MERINDING! 4 Wisata Penuh Misteri di Palembang, Dulu Dianggap Angker Sekarang Ramai Pengunjung

Kerusakan sendi kaki biasanya terjadi pada usia 60-70 tahun, tapi sekarang sudah banyak orang berusia 40-an yang mengalaminya, apalagi kalau jarang gerak dan berolahraga.

Padahal untuk menurunkan berat badan adalah dengan meningkatkan kalori yang keluar dengan berolahraga.

Apabila kondisi sendi sudah sakit karena OA, hal itu membuat penderitanya sulit menurunkan berat badan dengan olahraga karena terlampau nyeri di sendi.

Jadi, yuk mulai olahraga sebelum sendi-sendi sakit!

BACA JUGA:Trending di YouTube, Ini Lirik Lagu Nemen yang dipopulerkan Denny Caknan Feat Gilga Sahid

2. Low Back Pain

Kondisi kedua yang sering terjadi akibat obesitas adalah low back pain (LBP) atau nyeri di area punggung bawah.

Dari metaanalisis (penelitian pada level yang paling tinggi) menemukan bahwa semakin tinggi BMI, semakin obesitas akan berakibat episode LBP yang lebih sering.

Seperti halnya pada sendi lutut, jadi di tulang belakang kita ada berbagai macam sendi yang menghubungkan ruas-ruas tulang belakang.

BACA JUGA:Paling Hits! Ini 8 Wisata Curug Terindah di Bogor, Wajib Buat Kamu Explore

Apabila beban yang diterima sangat besar, maka semakin cepat pula kerusakan pada sendi-sendi tersebut.

Nah, hal itu malah jadi mengakibatkan nyeri punggung sampai dengan saraf terjepit.

Pada obesitas di usia muda, angka kejadian serangan LBP meningkat secara signifikan.

Menurut penelitian lain, LBP pada pekerja bisa sangat menurunkan produktivitas pekerja.

BACA JUGA:Patuhi Imbauan Pj Bupati Muba, Panitia Kurban Lakukan Hal Ini

3. Masalah dan penyakit pada pembuluh darah

Kondisi obesitas akan meningkatkan resiko penyakit hipertensi, serangan jantung, gagal jantung dan stroke.

Nah, lho, sudah persis banget kayak akibat rokok, kan?

4. Menurunkan kesuburan

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Dana Bansos BPNT Tahap 3 Rp400.000 Sudah Cair, Segera Cek ATM

Kondisi obesitas juga berpotensi menurunkan kesuburan baik pada pria dan wanita.

Hal itu menyebabkan penurunan angka sperma dan bisa menyebabkan impoten.

Pada wanita, risikonya akan terjadi penyakit kista ovarium yang menyebabkan sulit memiliki anak, risiko keguguran yang lebih tinggi, dan masih banyak lagi.

5. Dampak psikologis

BACA JUGA:Ikonik Banget! Ini 7 Wisata Indonesia yang Hits dan Mendunia, Wajib Masuk List Liburan Kamu

Kondisi obesitas juga menyebabkan dampak psikologis akibat banyaknya stigma dan peningkatan diskriminasi terkait dengan kondisi obesitas, terutama pada wanita baik saat sekolah maupun kerja.

Kondisi depresi juga dapat meningkat, apalagi yang mengalaminya dominan wanita penderita obesitas pada usia muda.

Nah, demikian dampak bahayanya obesitas. Sebenarnya masih banyak lagi penyakit yang dioengaruhi oleh berat badan yang berlebih ini, seperti diabetes dan berbagai komplikasinya.

Jadi, ternyata besar juga dampak dari obesitas, ya. Bahkan, dampaknya tidak kalah dari dampak negatif merokok.

BACA JUGA:12 Tempat Wisata Favorit di Palembang Mulai dari Sejarah, Religi Hingga Keindahan Alam yang Menyejukkan Mata

Tapi tenang, baik merokok atau obesitas merupakan “modifiable risk factor” atau sesuatu yang dapat kita cegah apabila memiliki keinginan dan usaha untuk dihindari. (Rida Satriani/ Mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: