GEGER! Benua Atlantis yang Hilang Ternyata Ada di Indonesia, Benarkah? Ini Kata Ilmuwan
Geger! Benua Atlantis yang hilang ternyata ada di Indonesia, benarkah? ini kata ilmuwan.--
BACA JUGA:4 Raja di Kerajaan Sriwijaya Ini Terkenal Sampai Penjuru Dunia, Nomor 3 Keturunan Jawa!
Mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga cara bercocok tanam.
Ia sampai menghabiskan waktu 30 tahun hanya untuk membuat penelitian buat bukunya itu.
Sampai detik ini belum diketahui pasti ada di mana Benua Atlantis.
Timbul dugaan, jangan-jangan Atlantis berada di Indonesia.
Dugaan ini mencuat karena adanya penemuan bangunan buatan manusia di bawah situs Gunung Padang.
Namun temuan-temuan ini masih terus digali dan masih menjadi cerita, bahkan mitos yang belum terpecahkan.
Ahli Paleontologi ITB Prof Yahdi Zaim memberikan tanggapan terkait keterkaitan Atlantis yang pernah dikaitkan dengan Indonesia.
Menurutnya, sejak awal Plato memang tidak mengatakan Atlantis tepatnya di mana.
Namun, Atlantis diketahui hilang karena adanya gempa.
"Plato itu hidup 350-300 SM. Dan Plato tidak menyatakan Atlantis itu ada di Indonesia atau Asia Tenggara. Plato mengatakan, karena ada gempa, maka lenyap yang namanya Atlantis hanya dalam satu malam. Nah, ini kalau secara geologi bisa (terjadi), tapi sejauh ini data belum menunjukkan adanya peristiwa seperti itu," jelas Prof Zaim.
Dalam hal ini, Indonesia pernah mengalami kejadian semacam itu yakni letusan Gunung Krakatau pada 1883 yang melenyapkan satu pulau dalam sehari.
Selain contoh kejadian, keberadaan Sundaland di masa lalu juga menjadi salah satu faktor Indonesia dikaitkan dengan Atlantis.
"Atlantis disebutkan sebagai wilayah benua yang nyaman dan sejahtera. Kalau dikaitkan dengan Sundaland, belum ada bukti. Ilmu pengetahuan harus disertai bukti," ungkapnya.
"Sundaland sudah tenggelam dengan kedalaman sekitar 100 meter. Untuk mencari bukti katakanlah arkeologi, itu butuh eskavasi atau penggalian arkeologi. Atau penelitian paleontologi, harus ke lapangan. Ya nggak mungkin kita menyelam, mahal sekali," lanjut Prof Zaim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: