Awal Mula Ibnu Sina Dalami Ilmu Kedokteran, Usia 16 Tahun Obati Sultan Bukhara
Kisah Ibnu Sina dalam bidang Ilmu Kedokteran menjadi bagian referensi di bidang kesehatan di dunia. Saat usia 16 tahun, Ibnu Sina obati Sultan Bukhara.-Ilustrasi: Kgs Yahya-Palpres.com
PALEMBANG, PALPRES.COM - Mungkin diantara kamu masih banyak yang tidak kenal terutama anak muda masa kini dengan seorang pakar kedokteran yang bernama Ibnu Sina atau yang banyak dikenal orang barat dengan nama Avicenna.
Ibnu Sina atau yang memiliki nama lengkap Abu Ali Al Huseyn bin Abdullah bin Hasan bin Sina ini diberi gelar Al Ra's ( puncaknya gunung pengetahuan).
Ibnu Sina tak hanya seorang yang dikenal dibidang kedokteran, tetapi ia juga terkenal di bidang astronomi dan seorang penulis.
Tak hanya itu, Ibnu Sina juga dianggap sebagai salah filsuf yang paling berpengaruh di masa era pra - modern.
BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga
Bagi kebanyakan orang Ibnu Sina mendapatkan julukan 'Bapak Kedokteran Modern'.
Ibnu Sina sudah memiliki karya tulis sekitar 450 judul.
Namun, yang berhasil bertahan sampai di masa kini ada sekitar 240 judul berisi tentang ilmu filsafat dan 40 judul berisi tentang pengobatan.
Karya nya yang paling terkenal dari dulu hingga saat ini adalah Al Qanun fii At thib (buku pengobatan) atau juga biasa disebut dengan the Canon of medicine.
BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga
Karyanya tersebut berisi tentang ensiklopedia medis yang menjadi buku untuk rujukan dan standar di bidang kedokteran pada berbagai universitas dan terus digunakan selama berabad-abad hingga sekitar tahun 1650.
Dilansir dari Britannica, Ibnu Sina atau kerap dikenal sebagai Avicenna ini, lahir pada 980 Masehi di kota Bukhara, Iran (yang sekarang Uzbekistan).
Ibnu Sina sudah mulai memperlihatkan otak cerdasnya sejak masih anak-anak. Pada usia 10 tahun ia telah membaca serta menghafalkan seluruh isi didalam Al Quran.
Menginjak keusia remaja, Ibnu Sina mulai belajar ilmu penalaran dasar dari seorang guru, dan kemudian ia pun mempelajari pemikiran-pemikiran filsuf era Hellenistik dengan otodidak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: