2 Tahun Tinggalkan Barcelona, Lionel Messi Tetap Terima Gaji dari Barca, Ini Penjelasannya
Sudah 2 tahun tinggalkan Barcelona, Lionel Messi tetap terima gaji dari Barca, ini penjelasannya.--
PALEMBANG, PALPRES.COM - Meskipun sudah meninggalkan Barcelona sejak 2021 atau dua tahun silam, Lionel Messi tetap menerima gaji dari klub raksasa Catalan itu.
Malah, Barca akan terus membayar gaji Messi sampai 2025 mendatang. Mengapa?
Dilansir dari Goal.com, Presiden Barcelona Joan Laporta mengungkapkan, klub masih terikat kontrak untuk membayar gaji kepada Messi selama dua tahun lagi.
Sekalipun kapten Timnas Argentina itu, sudah pindah ke Paris Saint-Germain (PSG), dan kini berlabuh di Inter Miami.
BACA JUGA:Gara-gara Lionel Messi, Ponsel David Beckham Hampir 'Meledak' Diserang Jutaan Pesan
Dalam sebuah wawancara dengan radio Spanyol, Cadena SER, Laporta mengatakan, klub masih berutang gaji kepada pemain yang sukses membawa Argentina memenangkan Piala Dunia 2022 tersebut.
Utang Barcelona kepada La Pulga, julukan Messi, adalah terkait pembayaran gaji yang tertunda.
Pasalnya, sebelum kepindahannya, Barcelona mengalami kendala keuangan yang menyebabkan manajemen dan Messi bersepakat untuk melakukan penangguhan gaji.
“[Apakah] kita berutang uang kepada Messi? Satu-satunya utang kami adalah penangguhan gaji yang telah disepakati dengan dewan klub sebelumnya. Ini menghasilkan pembayaran tertunda yang akan berakhir pada tahun 2025. Kami membayar semuanya dengan taat," ucapnya.
BACA JUGA:ASTAGA! Barcelona Ternyata Masih Menunggak Gaji Lionel Messi, Baru Lunas 2025
Messi meninggalkan Barcelona pada 2021 setelah kontrak sebelumnya berakhir, yang bernilai hingga 138 juta euro atau Rp 2,25 triliun per tahun setelah ditambah bonus.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Senin, Laporta mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa klub masih memiliki utang kepada pencetak gol terbanyak sepanjang masa mereka itu.
“Apakah kami berutang uang kepada Messi? Satu-satunya utang kami adalah penangguhan gaji yang telah disepakati dengan dewan klub sebelumnya,” ujar Laporta.
“Ini menghasilkan pembayaran tertunda yang akan berakhir pada 2025. Kami membayar semuanya dengan taat.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: