Honda

Hassan bin Tsabit, Sahabat Nabi Yang Tak Pandai Berkelahi Tapi Syairnya Mampu Ciutkan Nyali

Hassan bin Tsabit, Sahabat Nabi Yang Tak Pandai Berkelahi Tapi Syairnya Mampu Ciutkan Nyali

Sahabat nabi bernama Hassan bin Tsabit ini dikenal tak pandai berkelahi namun syairnya mampu ciutnya nyari Yahudi-Sumber: Hidayah Ilahi Official-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kisah Hassan bin Tsabit sahabat nabi yang satu ini cukup unik untuk dibahas.

Meski Hassan bin Tsabit tak pandai berkelahi, namun syarinya mampu ciutnya nyali musuhnya, terutama Yahudi.

Untuk mengenal sosok sahabat nabi yang satu ini, yuk kita bahas lebih dalam.

Dari kecil sampai ia dewasa, Hassan bin tsabit tinggal di yastrib yang merupakan kota kelahirannya.

BACA JUGA:Nusaibah binti Ka'ab! Sang Singa Merah, Pejuang Wanita Perisai Rasulullah

Sampai akhirnya Rasulullah SAW datang untuk hijrah dari Mekkah menuju ke Madinah.

Menurut sebuah riwayat, bahwa Hassan bin tsabit masuk Islam itu adalah ketika ia berumur 60 tahun.

Beruntungnya ia diberi umur yang sangat panjang oleh Allah SWT, yang dimana umurnya sampai dengan 120 tahun.

Semenjak ia masuk Islam, ia selalu ikut membantu Rasulullah SAW dalam memperjuangkan agamanya.

BACA JUGA:Harta Terus Bertambah Hingga Kini, Kisa Utsman bin Affan sahabat Nabi Muhammad SAW yang punya harta abadi

Jika para sahabat Rasulullah biasanya memiliki senjata berupa pedang, sedangkan Hassan senjata yang ia miliki adalah sebuah syair syair.

Hassan merupakan salah satu sahabat nabi yang jadi penyair kesayangan Rasulullah SAW.

Karena, Hassan merupakan seorang penyair yang sangat mahir dan hebat.

Ia telah menciptakan banyak syair syair yang indah dan menakjubkan.

BACA JUGA:Cerita Lucu Sahabat Nabi Bernama Nuaiman, Jenaka dan Terkenal Jahil

Ia pun sering sekali membuat syair syair indah yang berisikan tentang bagaimana kemuliaan serta keagungan Rasulullah SAW.

Tak hanya itu, Hassan juga sering kali membuat syair syair yang berisi tentang hinaan untuk orang orang yang sudah berani menyakiti Rasulullah SAW.

Pada suatu waktu, Rasulullah SAW berangkat untuk menuju Uhud bersama dengan para sahabatnya dan kaum muslimin, ia meninggalkan istri istri serta bibinya yang bernama, Shafiyyah binti Abdul Muthalib RA.

Mereka ditempatkan di faari yang merupakan sebuah bangunan yang letaknya berada di samping masjid Nabawi.

BACA JUGA:Jangan Malu, Belajar Berkata ‘Tidak Tahu’ dari Sahabat Nabi Abdullah bin Umar

Rasulullah meninggalkan keluarga nya di dalam tempat tersebut di dalam pengawasan dari Hassan bin Tsabit, yang mana ia adalah seorang penyair kesayangan Rasulullah SAW.

Waktu itu, kebetulan sekali ada seorang yahudi yang memanjat untuk masuk ke bangunan tersebut.

Shafiyyah Bibi dari Rasulullah SAW melihatnya, dia pun berkata kepada Hassan, 'lihat orang tersebut, dia memanjat untuk masuk ke gedung ini. Cepat kamu dekati dia dan kemudian bunuhlah'

Tetapi Hassan pun akhirnya mengakui bahwa dirinya tak mampu untuk berkelahi.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Ini Jarang Diketahui, Ada Shahabiyah yang Memiliki Sifat Jujur dan Amanah

'Tidak. Aku itu tidak punya kemampuan untuk berkelahi,' kata Hassan.

Namun, Shafiyyah tetap berusaha untuk mendesaknya, namun Hassan malah menjawab, 'Aku sungguh sungguh tidak bisa. Kalaupun memang aku bisa, tentu pastinya aku akan ikut bersama Rasulullah.'

Sampai pada akhirnya, Shafiyyah pun berkata, 'baiklah Kalau begitu, ikatkanlah saja pedang ini di tanganku dan setelah aku tidak akan lagi mendesakmu.'

Hassan pun mengikatkan pedang tersebut di tangan Shafiyyah.

BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga

Setelah itu, bibi Rasulullah tersebut pun, segera mendatangi orang yahudi tersebut dan ia berhasil membunuhnya.

Lalu orang orang yahudi yang tadi melihat temannya tewas pun akhirnya saling berucap. 'Kita salah apabila kita mengira keluarga Muhammad ditinggalkan tanpa adanya pengawal,' kata mereka.

Rasulullah SAW akhirnya kembali, dari Uhud.

Peristiwa yang terjadi antara Hassan bin Tsabit  dan orang Yahudi itu pun lalu diceritakan oleh Shafiyyah kepada beliau.

BACA JUGA:Doa Uwais Al-Qarni Tak Akan Pernah Tertolak, Sahabat Nabi yang Dirindukan Surga, Siapa Dia Sebenarnya?

Setelah mendengarkan cerita tersebut Rasulullah SAW tertawa sampai sampai gigi depan beliaupun terlihat.

Shafiyyah tak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa lebih keras dari pada yang terjadi saat itu.

Maka dari itu, Shafiyyah binti Abdul Muthalib adalah seorang wanita pertama yang berhasil  mengalahkan seorang kaum yahudi hingga terbunuh.

Meskipun didalam kisah yang telah dikutip dari buku Saat-Saat Berkesan Bersama Rasulullah SAW tulisan Syekh Abdul Aziz Asy Syinawi dikatakan bahwa Hassan bin Tsabit tak dapat berkelahi dan dia tak ikut didalam perang Uhud.

BACA JUGA:Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Nabi Ahi Strategi yang Menekankan Pentingnya Investasi Kesehatan

Walaupun begitu, Hassan merupakan salah satu sahabat nabi yang selalu berusaha untuk membela nabi walaupun hanya dengan syair ataupun puisi puisi nya.

Meskipun begitu syair dan puisi yang diciptakannya dapat membuat para musuh ciut begitu saja.

Rasul pun pernah bersabda tentang Hassan, 'Wahai Hassan, sesungguhnya Jibril m senantiasa pastinya akan mendukung engkau selama engkau terus berusaha meruntuhkan semangat para kaum kaum musyrikin itu dengan puisi-puisi serta syair yang kamu kumandangkan didalam membela Allah dan Rasul-Nya.'

Sabda tersebut yang akhirnya memompa semangat fi sabilllah Hassan bin Tsabit.

BACA JUGA:5 Nama Sahabat Nabi yang Pertama Kali Masuk Islam

Terutama disaat perang Uhud, Hassan hampir tak pernah absen dalam setiap medan peperangan.

Ia selalu berada dekat di sisi Rasulullah SAW. Di setiap pertempuran yang terjadi, dia selalu mengumandangkan syair dan puisi berisikan sajak sajak yang berhasil menyiutkan tingkat nyali yang ada pada musuh.

Diketahui bahwa Hassan bin Tsabit punya seorang istri yang bernama Sirin.

Perempuan tersebut cukup istimewa karena ia salah satu saudara dari Maria al-Qibthiyyah, istri Rasulullah SAW yang berketurunan Mesir.

BACA JUGA:6 Tempat Wisata di OKI dengan Pemandangan Alam Terindah, Tersembunyi Cerita Legenda Si Pahit Lidah

Selama sekitar 60 tahun ia memang sempat ada di masa jahiliyah.

Namun, 60 tahun sisa hidupnya ia berada di dalam masa islamiyah.

Sebelum akhirnya ia meninggal dunia, Hassan sempat mendapatkan ujian yang lumayan besar dari Allah SWT berupa kebutaan.

Walaupun ia diberikan ujian berupa buta, tetapi ia tetap sabar dan ikhlas menjalaninya.

BACA JUGA:Anti Bokek! Trik Rahasia Dapat Cuan dari Instagram, Begini Caranya

Dulu sebelum Hassan masuk Islam, ia memang merupakan seorang penyair yang sangat lantang.

Namun, ternyata pada saat itu ia bersyair dengan lantang untuk menjelek jelekkan Islam.

Akan tetapi, setelah Hassan akhirnya menerima hidayah, ia pun pada akhirnya mengubah dan mengarahkan karya seni yang di mampuinya tersebut untuk membela agamanya yaitu Islam.

Sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi seorang penyair tak hanya Hassan bin Tsabit.

BACA JUGA:INABUYER B2B2G EXPO 2023, TIKI Tawarkan Berbagai Layanan Khusus untuk UMKM dan Korporasi

Sahabat nabi yang lain tersebut diantaranya seperti Ka’ab bin Malik serta juga Abdullah bin Rahawah.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: