Honda

Rekor Cuaca Terpanas Dunia Pecah, El Nino Makin Ganas!

Rekor Cuaca Terpanas Dunia Pecah, El Nino Makin Ganas!

Ilustrasi--Pixabay

LONDON, PALPRES.COM - Fenomena cuaca yang luar biasa panas tercatat oleh para ahli pada hari ini, Rabu 6 Juli 2023.

Dimana, dalam hari ini saja sudah ada rekor terpanas yang pernah tercatat di bumi. 

Dalam data yang dikumpulkan oleh Pusat Prediksi Lingkungan Nasional AS (NCEP), mencatat ada kenaikan signifikan dari suhu global sebanyak 17 derajat Celcius,  dari sebelumnya hanya 15 derajat Celcius. 

Pada pekan ini saja,  suhu global yang disebabkan oleh Fenomena El Nino sangat parah.

BACA JUGA:Ada Saldo Masuk Rp875.000 ke KKS PKM, Bansos PKH Tahap 3 Sudah Cair di Bank Ini

Bahkan para ahli memprediksi akan terus meningkat pada bulan depan. 

"El Nino belum mencampai puncaknya, dan musim panas di sebagian bumi belum usai, jadi tak heran bila rekor terpanas didunia masih terus terpecahkan lagi, " tutur Dr Paulo Ceppi,  yang merupakan dosen dari Institute Grantham, Imperial College. 

Dalam keterangannya, menurut Paulo, beberapa hari ke depan El Nino akan mengalami sedikit penurunan suhu.

Namun pada awal Juli ini akan sedikit hangat. 

BACA JUGA:Khusus Kaum Mendang Mending, Ada Promo Diskon Super Indo Hingga 50 Persen

"Di yakini bulan Juli ini akan menjadi bulan terpanas di muka bumi ini,  dan hal ini akan sama seperti tahun Eemian yang 120.000 tahun yang lalu, " tuturnya. 

Suhu yang dilaporkan oleh Climate Reanalyzer meningkat secara signifikan,  bahkan  kabar terbaru dari The Guardian,  perubahan sangat besar.

Berbagai negara telah mengalami gelombang panas, Senin kemarin Inggris telah mengalami suhu terpanas dan mencampai 35 derajat Celcius.  

Bukan hanya di benua Asia dan Amerika saja yang mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah El Nino,  atau gelombang panas menyengat yang dapat membuat kemarau panjang. 

BACA JUGA:Kelebihan dan Kecanggihan New Honda BeAT 150 2023, Motor Matic Paket Lengkap dan Komplit

Pasalnya, Pemerintah Inggris telah melaporkan bahwa permintaan air telah  meningkatkan di bulan ini.

Hal ini di karena kan meningkatnya suhu di Inggris sebanyak 6 derajat Celcius. 

Laporan dari Met Office, yang merupakan salah satu kantor cuaca nasional Inggris, bahwa cuaca panas yang terjadi di Inggris, mencapai 2 kali lipat lebih panas dari biasanya dan hujan berkurang 2 kali lipat.

Menurut laporan badan lingkungan hidup nasional, dari 5 waduk yang digunakan oleh masyarakat Inggris, tercatat 4 dari waduk tersebut mengalami penurunan air yang sangat drastis. 

BACA JUGA:PUPR Bangun Rusun Ponpes Nurul Ilmi, Mau Tahu Fasilitasnya

Thames Water yang merupakan salah satu perusahaan air terbesar milik Inggris dikambinghitamkan dalam permasalahan ini.

Dikarenakan selama 3 dekade terakhir, perusahaan itu selalu menggunakan infrastruktur yang telah usang. 

Hal itu membuat pengaliran air sedikit mengalami hambatan, karena sering terjadinya bocor dan pencemaran,  biaya sementara perawatan yang sangat mahal. 

"Thames Water harus disalah kan karena hal ini,  kekurangan air ini sudah menjadi hal yang harus dibenahi.

BACA JUGA:AIMS Selaras dengan Kampus Merdeka, Fokus Kembangkan Kualitas SDM

Ada yang harus dipastikan, karena sepertinya Thames Water melakukan sesuatu kepada pelanggannya agar tidak terpengaruh, " tutur Rebecca Pow,  yang merupakan akil menteri luar negeri parlemen dikutip dari IBT. 

Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris,  angkat bicara yang dimana dia akan memastikan Thames Waters dalam administrasi khusus untuk menekan kekurangan air yang dialami di Inggris. 

Kini masyarakat Inggris diminta untuk melakukan penghematan besar besaran dalam satu dekade terakhir, karena itu akan menjadi hari terburuk yang paling dihindari oleh pemerintah.

Sebelumnya gelombang panas El Nino memakan korban di India.

BACA JUGA:Harga Cuma 19 Jutaan, Canggih, Desainnya Mengagumkan, New Honda Beat 150 Bikin Konsumen Senang

Dimana menurut Kementerian Kesehatan India, sudah sebanyak 96 orang dilaporkan tewas di 2 negara  bagian.

Pemerintah India telah mengimbau semua masyarakatnya untuk waspada. 

"Terlapor yang meninggal biasanya lansia yang sudah berusia lanjut,  biasanya umur 60 tahun ke atas, dan pasti memiliki masalah kesehatan, " tutur pihak berwenang.

Dilaporkan dari banyak kasus kematian, pihak rumah sakit melaporkan bahwa sebanyak 54 kasus di Uttar Pradesh.

BACA JUGA:Mengenal Kampus Robotika, Jurusan dengan Prospek Kerja Luar Biasa

Seperti yang terjadi di Distrik Ballia, korban jatuh akibat terik panas, demam tinggi dan pernapasan jantung. 

Oposisi menyebutkan bahwa ini merupakan kecerobohan dari pemerintah pusat, yang tidak mempertimbangkan efek dari potensi resiko kesehatan dari gelombang panas El Nino. 

Hal ini pun berpengaruh dengan balita yang hanya bisa menerima paling besar 29 Celsius, namun panas yang menerpa hingga 43 Celsius. 

Di Bihar Timur,  tercatat 41 kasus kematian beberapa hari terakhir. Karena panas yang mencampai 45 Celsius pada hari pada Sabtu. 

BACA JUGA:Emak-emak Bahagia! Bansos PKH Tahap 3 Akhirnya Cair, Segera Cek ATM

India memang menjadi negara yang memiliki suhu terpanas di dunia pada April dan sampai sekarang, dan musim hujan mengurangi panas. 

Hal ini sudah dipelajari oleh para kelompok akademisi.

Mereka memperkirakan bahwa Asia akan mengalami peningkatan inters,  dikarenakan kepadatan penduduk yang signifikan. 

Dan India menjadi salah satu negara yang paling pada penduduk,  dan tingkat kematiannya melebihi 55% akibat panas dari 2000 sampai 2021. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: