Honda

Bulan Juni Terjaga, Inflasi Sumsel Masih di Bawah Nasional

Bulan Juni Terjaga, Inflasi Sumsel Masih di Bawah Nasional

Realisasi inflasi Sumatera Selatan ini berada di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,52% (yoy). --

PALEMBANG,PALPRES.COM- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Juni 2023 mengalami inflasi sebesar 0,39% (mtm), dari sebelumnya mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm) pada bulan Mei 2023. 

Inflasi ini terutama bersumber dari inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,19% (mtm). 

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi gabungan 2 Kota IHK Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 2,87% (yoy). 

Realisasi inflasi Sumatera Selatan ini berada di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,52% (yoy). 

BACA JUGA:Sinergi Bank Indonesia dan APEKSI Atasi Inflasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi pada bulan laporan utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,37% (mtm).

Faktor utama pendorong inflasi pada kelompok ini adalah peningkatan harga daging ayam ras dan telur ayam ras dengan andil masing-masing sebesar 0,144% (mtm) dan 0,048% (mtm).

Peningkatan harga pada kedua komoditas ini sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak seiring dengan meningkatnya harga jagung dan bekatul. 

Inflasi pada kelompok ini juga turut didorong oleh kenaikan harga komoditas beras dan jeruk yang masing-masing disebabkan oleh berkurangnya jumlah pasokan jelang periode akhir masa panen serta peningkatan permintaan pada periode HBKN Idul Adha 1444 H / 2023 M. 

BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkab OKI dan Bulog Tebar 10 Ton Beras Murah

Inflasi bulan Juni juga disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara sebagai dampak dari periode libur sekolah dan cuti bersama dalam rangka HBKN Idul Adha.

Terjaganya inflasi Sumatera Selatan pada momen HBKN Idul Adha ini sebagai buah dari upaya berbagai pihak dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. 

Hal ini salah satunya diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Bank Indonesia dan stakeholder terkait. 

Kegiatan ini dilakukan secara serentak pada 342 titik di 301 Kab/Kota se-Indonesia dan berhasil memecahkan rekor Musem Rekor Indonesia (MURI) sebagai Gerakan Pangan Murah terbanyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: