Honda

Abdurrahman Bin Auf, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Masuk Surga dengan Merangkak

Abdurrahman Bin Auf, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Masuk Surga dengan Merangkak

Abdurrahman Bin Auf, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang masuk surga dengan merangkak--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Abdurrahman Bin Auf merupakan salah satu sahabat yang paling awal masuk agama Islam (As-Sabiqul Awwalun) dan termasuk ke dalam 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk syurga.

Abdurrahman Bin Auf merupakan salah satu contoh sahabat Nabi Muhammad SAW yang rela kehilangan harta benda dan istrinya demi kejayaan Islam, dia lebih memilih akhirat dari pada gelimang harta dunia, dia mendermakan seluruh harta kekayaannya karena takut akan dihisab lebih lama dari sahabat lainnya karena harta tersebut. 

Abdurrahman bin Auf lahir setelah tahun Gajah dan berasal dari Bani Suhrah, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SWA lainya bernama Sa'ad bin Abi Waqqas adalah saudara sepupunya, Abdurrahman juga suami dari saudara seibu utsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa binti Kariz (ibu Utsman).

Dikisahkan, saat Abdurrahman bin Auf masuk Islam, dia berhijrah ke Kota Habasya bersama sahabat-sahabat seiman lainnya, hingga berhijrah ke Kota Yatsrin di Madinah pada tahun ke-13 kenabian.

BACA JUGA:Ali Bin Abi Thalib, Sahabat Nabi yang Cerdas dan Pemberani

Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang kaya raya, hingga pada suatu saat ketika dia hendak berhijrah menuju Kota Yatstrib datanglah orang-orang kafir Quraisy menghadang dan mengatakan kepadanya bahwa dia boleh pergi tapi seluruh harta kekayaannya dirampas atau tetap tinggal di Mekah dengan kekayaannya yang melimpah. 

Tanpa basa basi Abdurrahman bin Auf langsung menjawab tetap akan berhijrah meski jatuh miskin dan tidak memiliki harta sedikitpun. 

Orang-orang Kafir Quraiys pun menanyakan hal yang sama kepada istri dan keluarha Abdurrahman bin Auf, tapi ternyata mereka lebih memilih tinggal di Mekah, sehingga dia pergi tanpa istri, keluarga dan hartanya.

 Hal tersebut dilakukan Abdurrahman bin Auf sebagai bentuk cintanya kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, setibanya di Kota Yatsrib, kemudian Rosulullah SAW mempersaudarakan antara kaun Muhajirin dari Mekah dengan orang Yatsrib di Madinah atau dikenal dengan sebutan kaum Anshar.

BACA JUGA:8 Objek Wisata Terpopuler dan Terhits di Musi Rawas dan Muara Enim   

Dari kalangan kaum Anshar, ada yang memiliki banyak harta, dia bernama Sa'ad bin Ar Rabi, lalu berkata kepada Abdurrahman bin Auf, bahwa hartanya sangat banyak dan dia memiliki dua istri.

Dia tahu kalau Abdurrahman meninggalkan istri, keluarga dan hartanya di Mekah, oleh sebab itu Sa'ad berniat memberikan setengah hartanya dan menceraikan satu istrinya yang baik untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf. 

Namun tawaran pertolongan itu ditolak secara lembut oleh Abdurrahman bin Auf, dan dia lebih memilih ditujukkan jalan menuju pasar.

“Semoga Allah SWT memberkahi dirimu, hartamu dan keluargamu, cukup tunjukan kepada saya dimana jalan menuju ke pasar," kata Abdurrahman. 

BACA JUGA:Seru dan Inspiratif! Ini 5 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pendidikan, Bangun Semangat Raih Mimpi

Sebenarnya dia sangat menghargai kebaikan hari Sa'ad bin Ar Rabi, tapi Abdurrahman bin Auf tidak ingin bergantgung kepada orang lain.

Berbekal modal sedikit, Abdurrahman mulai berdagang milik orang lain, dan Allah SWT memberikan kelebihan seolah-olah barang apa saja yang disentuh oleh Abdurrahman bisa berubah menjadi emas, sehingga dalam waktu singkat pundi-pundi kekayaannya kembali berlimpah karena dia memang terkenal sebagai pebisnis ulung.   

Namun dengan harta yang semakin melimpah, Abdrurrahman berpikir dan ketakutan harta kekayaannya membuat dia lama dihisab oleh Allah SWT pada hari akhir nanti, lantas dia terus memberikan hartanya untuk jalan menuju Allah SWT, tapi pundi-pundi hartanya malah semakin banyak.

Pernah pada suatu ketika saat Rosulullah SAW telah wafat, di Kota Madinag yang tenang, tiba-tiba debu naik keatas dan terdengar gagap gempita sampai semua orang keluar dari rumah dan bertanya ada apa ini? siapa yang datang?, lalu seseorang berkata kepada Aisyah ra. “Itu adalah 700 khafilah dagang milik Abdurrahman bin Auf,” maka Aisyah ra pun berkata “Aku teringat dengan perkataan Rasulullah, Abdurrahman bin Auf memang dijamin masuk surga bersama sahabat lain, tapi dia masuk surga dengan keadaan merangkak” (Al-Kanz, no. 33500). (frs)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: