Honda

Indonesia Cemaskan Senjata Nuklir? Ini kata Menteri Luar Negeri

 Indonesia Cemaskan Senjata Nuklir? Ini kata Menteri Luar Negeri

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi-IG@retni_marsudi-

JAKARTA, PALPRES.COM - Intensitas perpolitikan dunia saat ini sangat panas, dimana negara- negara maju terus berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas militernya, termasuk senjata nuklir.

Kondisi inilah yang dikhawatirkan Indonesia, khususnya saat negara adidaya mulai pamer senjata pemusnah massal.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi pada saat pertemuan Asia Tenggara Bebas Nuklir (SEANWFZ), Selasa 11 Juli 2023 ini.

Dalam pertemuan itu, senjata nuklir menjadi topik utama yang dibahas paea peserta.

BACA JUGA:Dihargai Rp100 Juta Per Keping, Berikut Deretan Koin Kuno Paling Dicari Kolektor, Auto Tajir Guys

Termasuk, untuk pertama kalinya Menteri Luar Negeri Timor Leste Bendito Dos Santos Freitas hadir.  

"Kita telah melihat bagaimana negara besar yang memamerkan senjata nuklir, dan ini sangat berbahaya di sejarah baru, bagi dunia.

Kita harus memperingati kemungkinan terburuk senjata, dan kita jangan sampai mempergunakannya, " ucap Retno.

Beberapa top diplomat Indonesia, mengatakan Indonesia akan terus tetap tidak termakan doktrin nuklir dari beberapa militer negara lain, dan termasuk wilayah asia Tenggara.

BACA JUGA:Intip Kemegahan Perpustakaan 2 Kampus Terbaik Indonesia TOP Webometrics 2023, No 1 Mirip Mall

"Di Asia Tenggara harus bersih dari segala senjata nuklir, dan harus menjadi pelopor yang menentang keras segala pengguna senjata nuklir, karena itu akan membahayakan keberlangsungan umat manusia," tutur Retno.

Retno juga menambahkan, bahwa tidak ada senjata yang lebih merusak dari pada nuklir, dan bila saja nuklir ini kita salah perhitungan, maka bencana global akan terjadi di seluruh dunia.

Pemeliharaan perdamaian, lanjut Retno, harus segera menjadi prioritas di kawasan Asia Tenggara, dan ini menjadi tantangan asia tenggara yang harus menjadi kawasan bebas dari nuklir dan anti Nuklir.

"Bagi Indonesia perdamaian adalah segalanya, kita harus mengehentikan segala kekeliruan yang ditimbulkan oleh negara besar, bahwa penyelesaian masalah dapat di selesaikan dengan perang nuklir, itu tidak akan meningkatkan apapun selain kesengsaraan," tutup Retno. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: