Honda

Kisah Syahidnya Khalifah Umar bin Khattab dan Wasiatnya

Kisah Syahidnya Khalifah Umar bin Khattab dan Wasiatnya

Kisah Syahidnya Khalifah Umar bin Khattab dan Wasiatnya--

PALEMBANG, PALPRES.COM – 1377 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 26 Dzulhijjah 23 Hijriah, dunia Islam kehilangan pemimpin besar yang banyak dikagumi umat Muslim di sepanjang sejarah.

Beliau adalah Umar bin Khattab yang syahid setelah ditikam oleh Abu Lu’luah yang merupakan salah satu budak Persia.

Beliau begitu disayang oleh banyak Kaum Muslim karena pada era pemerintahan Khalifah Umar yang berjalan selama 10 tahun itu, Kaum Muslimin membuka banyak wilayah serta memajukan bidang sosial dan politik dan militer.

Namun, semua umat patah hati di hari syahidnya Umar.

BACA JUGA:Kisah Muhammad Al-Fatih, Penakluk Konstantinopel yang Jago Strategi Perang Urat Syaraf

Beliau ditikam sebanyak enam kali dengan belati bermata dua yang menusuk tubuh Khalifah berbadan tegap itu.

Meski di usia yang tak lagi muda, tetapi kegagahannya tak luntur bahkan semakin menambah kesan wibawa pada dirinya dengan rambut yang sebagian besar telah beruban.

Hari itu, para sahabat buru-buru menggendong tubuh Umar bin Khattab dan membaringkan beliau di rumahnya.

Sementara itu, si pembunuh berusaha lari tetapi berhasil dihadang oleh 13 sahabat yang dengan sigap menyergapnya.

BACA JUGA:Kisah Abu Nawas yang Tengah Mencari Neraka di Sudut Rumah

Namun, ternyata belati Persia yang telah ditaburi racun tersebut digunakan untuk melawan sehingga membuat 6 sahabat terkena sabetannya dan wafat di tempat dengan syahid.

Abdurrahman bin Auf menyergapnya dengan kain sorban sampai si pembunuh tercekik dan akhirnya ia menusukkan belati itu ke tubuhnya sendiri sampai mati. Kisah ini ditulis di dalam Kitab Tarikh Ath Thabari dari Al Bidayah wa An Nihayah.

Di saat matahari belum terbit, darah Umar telah banyak tertumpah yang membuat salat subuh di pagi itu menjadi salah satu peristiwa paling menyedihkan dalam sejarah umat Islam.

Pembunuh tersebut bernama Fayrouz yang biasa dipanggil dengan Abu Lu’luah, dia adalah sosok yang penuh balutan kedengkian dari Persia dan telah menyiapkan dengan matang rencana pembunuhan itu.

BACA JUGA:4 Kisah Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga, Apa Amalannya?

Dia berkonspirasi dengan beberapa orang Persia yang datang ke Madinah, diantaranya ada Hurmuzan dan Jufaina.

Keahlihannya menggunakan senjata membuatnya berkhianat pada umat Islam dengan cara membunuh Sang Khalifah yang mulia.

Sedangkan Hurmuzan adalah seorang mantan panglima besar kerajaan Persia yang dijadikan tawanan karena dirinya merasa ingin dekat dengan kekhalifahan dan memutuskan untuk masuk Islam. Dia beberapa kali mendatangi Umar bin Khattab.

Sementara Jufaina yang merupakan seorang Kristen Persia dari wilayah Al Hirah.

BACA JUGA:Kisah Jenaka Abu Nawas yang Miliki Strategi Doa dalam Mendapatkan Jodoh, Jomblo Wajib Baca Nih!

Ia ditugaskan oleh Sa’ad bin Abi Waqqash untuk mengajarkan anak-anaknya menulis dan membaca.

Dalam sebuah riwayat seorab sahabat, yakni Abdurrahman bin Abu Bakar, suatu hari ia melihat Fayrouz, Hurmuzah, dan Jufaina sedang berdiskusi di salah satu sudut jalan Madinah.

Namun, Abdurrahman melihat sebuah belati terjatuh dari pakaian Fayrouz dan membenarkan bahwa belati tersebut merupakan belati yang sama dengan belati yang digunakan untuk menikam Khalifah Umar.

Bahkan, menurut beberapa riwayat sejarah mengatakan bahwa rencana pembunuhan Khalifah Umar sudah direncanakan ketika Khalifah pergi haji.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Uwais Al-Qarni, Rela Menggendong Ibunda Saat Menunaikan Ibadah Haji

Sementara peristiwa pembunuhan terjadi setelah Umar belum lama menunaikan ibadah haji.

Saat di Mekkah pun ada yang mengabarkan jika terdapat sekumpulan orang Persia yang ingin membunuh Umar di Jabal Arafah tetapi gagal.

Sebelum hari syahidnya, ternyata Umar bin Khattab telah menyadari bahwa ajalnya sudah dekat.

Beliau memikirkan teknik pengangkatan Khalifah selanjutnya. Beliau sudah mengusulkan 2 kandidat sahabat yang akan diangkat sebagai Khalifah, yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah dan Salim Maula Abi Huzaifah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Hamzah, Sang Singa Allah yang Jago Memanah

Namun, sayangnya, kedua sahabat itu telah wafat sebelum hari ditikamnya Umar.

Oleh karena itulah Umar memerintahkan membentuk tim formatur yang terdiri dari sahabat-sahabat terdahulu.

Berdasarkan nukilan Ibnu Katsir, para sahabat itu adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Sa'ad bin Abi Waqqash.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: