Honda

Berjarak 100,5 Km dari Kota Padang, Tempat Ini jadi Ikon Wisata Budaya di Sumatera Barat

Berjarak 100,5 Km dari Kota Padang, Tempat Ini jadi Ikon Wisata Budaya di Sumatera Barat

Istana Pagaruyung Kota Batusangkar-Istimewa/triptrus.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM- Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sumatera Barat pun memang dikenal dengan keindahan alam dan banyaknya tempat wisata sudah dikenal bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satunya, Kota Batusangkar yang merupakan ikon wisata budaya di Sumatera Barat.

Berjarak 100,5 km dari kota Padang dengan memakan waktu 2 jam 38 menit.

BACA JUGA:Fakta Menarik Kota Batusangkar, Icon Kota Budaya di Sumatera Barat

Batusangkar berada di Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar.

Daerah ini merupakan ikon wisata budaya yang terletak di dataran tinggi dengan udara nah sejuk.

Bila kalian ingin menuju ke Batusangkar bisa melalui berbagai arah, salah satunya akan melewati Danau Singkarak.

Dari Kota Padang, kalian bisa menempun dengan kendaraan roda empat. Nanti sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan yang indah dari barisan hutan yang rindang.

BACA JUGA:Ternyata di Padang Punya Objek Wisata Mirip Grand Canyon

Sesampai di Batusangkar pun, kalian tidak akan kecewa. Kota kecil yang tak kalahnya dengan daerah lain di Sumatera Barat bisa membuat betah Anda.

Beberapa pemandangan yang menjadi ciri khas akan tersajikan. Seperti, rumah- rumah adat beratap runcing, kampung yang dalam kitab adat Minangkabau kawasan ini cikal bakalnya nenek moyang orang Minangkabau.

Karena berada di dataran tinggi, kawasan Batusangkar pun memiliki udara sejuk .

Tidak hanya itu saja, ada beberapa yang wajib Anda ketahui ketika berada di Batunsangkar.

BACA JUGA:7 Kampus Terbaik di Padang, Sumatera Barat Versi UniRank 2023, Nomor 4 Sudah Ada Sejak 1955

Apa saja itu? Yuk simak ulasannya yang dirangkum dari beberapa sumber.

Balairung Sari

Salah satu tempat wisata yang masuk dalam cagar budaya di Sumatera Selatan.

Balairung Sari merupakan balai adat yang terbuat dari kayu dengan atap ijuk dengan 6 gondong dan berlantaikan panggung.

BACA JUGA:Gunung Padang, Tempat Wisata di Cianjur yang Miliki Banyak Misteri

Balairung Sari sendiri ditopang kayu berjumlah 18 pasang dengan ketinggian 3 meter. Sedangkan tinggi panggung lebih kurang 1 meter.

Bangunan ini memanjang dan tanpa dinding, dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 4.40 meter.

Keunikan bangunan ini terletak pada lantainya. Jadi ruang bagian antara tiang pertama ke tiang sembilan dari Utara, lantainya terputus dan tidak menyambung dengan lantai ruang berikutnya. 

Seolah-olah bangunan ini terbagi dalam dua sisi, yakni sisi Utara dan sisi Selatan.

BACA JUGA:11 Universitas Terbaik di Padang, Negeri dan Swasta Masuk Rangking Dunia, Ada UNAND, UNP, UIN IB hingga UNIDHA

Istana Pagaruyung

Yang kedua ini sudah tidak asing lagi ditelinga para pecinta wisata.

Berada di Kenagarian Pagaruyung, Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar. Lokasi ini merupakan sebuah Istana Pagaruyung atau Istano Baso dalam bahasa Sumatera Barat.

Berdiri tahun 1833 merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan Pagaruyung.

BACA JUGA:Pawai Budaya Nusantara di Padang, Jadi Ajang Tim Kesenian Promosikan Lubuklinggau

Sekarang, Istano Baso Pagaruyung menjadi museum dan pusat atraksi wisata di Batusangkar. 

Hal ini dikarenakan Istana Pagaruyung beberapa kali mengalami kebakaran, yakni pada tahun 1804, 1966 dan 2007.

Sejak kebakaran terjadi, istana ini mulai mengalami perbaikan, sehingga khas Istananya semakin hilang. 

Meskipun begitu, istana ini semakin diminati para wisatawan yang ingin melihat langsung istana atau sekedar berswafoto.

BACA JUGA:SELAMAT! 2 Bansos Ini Cair 3 Bulan Sekaligus, untuk KPM Kategori Ini

Pacu Jawi

Belakangan tradisi Pacu Jawi menjadi agenda budaya incaran para pelancong, baik dalam dan luar negeri, khususnya para fotografer.

Pacu Jawi dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas hasil bumi yang melimpah.

Oleh karena itu, Pacu Jawi pun menjadi acara wajib dilakukan ketika masa panen telah usai.

Pacu Jawi sendiri dilakukan di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Filosopi dari Pacu Jawi adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama.

Semoga Artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian para pembaca.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: