Honda

Deretan Nama Jalan di Palembang yang Keliru Sehingga Membingungkan Warga, Kamu Pernah Lewat?

Deretan Nama Jalan di Palembang yang Keliru Sehingga Membingungkan Warga, Kamu Pernah Lewat?

Ilustrasi deretan nama jalan di Palembang yang keliru sehingga membingungkan warga. --

PALEMBANG, PALPRES.COM - Lazimnya masyarakat di Indonesia menggunakan nama-nama tokoh terkenal yang berjasa bagi bangsa menjadi nama jalan.

Hal yang sama juga berlaku di Kota Palembang.  

Namun, nama-nama jalan berikut ini keliru atau tidak tepat.

Sehingga maknanya jadi berbeda, namun sayangnya tidak diketahui oleh warga lokal.

BACA JUGA:8 Kesalahan Fatal Tentang Sejarah Palembang yang Masih Terjadi Hingga Saat Ini, Apa Saja ya?

Tak jarang kita menjumpai nama jalan di Palembang sama dengan nama jalan di kota lain. 

Hal ini wajar karena nama jalan itu merupakan nama pahlawan nasional, seperti Jalan Jenderal Ahmad Yani. 

Namun, di antara sekian banyak nama jalan di Palembang, ada yang membuat keliru bahkan untuk warganya sendiri.

Penulisan nama jalan-jalan tersebut dinilai kurang tepat atau kurang lengkap.

BACA JUGA:Lokasi Strategis! Inilah 7 Rekomendasi Gedung Pernikahan di Palembang Lengkap Alamat dan Teleponnya

Hal ini berakibat maknanya berubah. 

Namun celakanya, warga lokal justru tak mengetahuinya. 

Dikutip dari YouTube Mang Dayat, contoh pertama nama jalan yang bikin bingung warga adalah Jalan Pangeran Ratu.

Jalan ini berada di daerah Jakabaring.

BACA JUGA:15 Kota Terkecil di Indonesia, Palembang Urutan Berapa?

Pangeran Ratu bukanlah nama pahlawan nasional. 

Pangeran Ratu merupakan gelar yang diberikan untuk pengangkatan Putera Mahkota, di mana pada zaman Kesultanan Palembang Darussalam dulu banyak yang mendapatkan gelar ini.

Hal ini membuat bingung masyarakat tentang siapa sosok yang dimaksud pada nama Jalan Pangeran Ratu tersebut.

Nama jalan lainnya yang bikin bingung warga adalah Jl. Joko, Jl. Indra, serta Jl. Ratna yang terdapat di Talang Semut.

BACA JUGA:Mengenal Mal Pertama dan Tertua di Palembang, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Era 90-an

Siapa sih mereka?

Tentu nama-nama tadi bukanlah sosok sembarangan.

Pasti mereka berjasa bagi bangsa ini.

Tapi lantaran nama jalan itu disingkat, publik tidak tahu siapa tokoh yang dimaksud. 

Padahal nama dari ketiga jalan tersebut diambil dari tokoh berpengaruh.

Seperti Jl. Indra seharusnya menjadi Jl. Indra Tjaja yang merupakan tokoh berjasa dalam pembangunan Jembatan Ampera.

Adapun Jl. Ratna seharusnya menjadi Jl. Ratna Asmira. 

Dia merupakan istri Raden Hanan, Walikota Palembang pertama.

Dan Jl. Joko menjadi Jl. Joko Sroyo, seorang pahlawan perang 5 hari 5 malam.

Di luar nama jalan tersebut, warga Palembang juga kerap kali salah menyebut nama tempat di daerahnya sendiri sampai saat ini.

Contohnya Kawah Tekurep.

Masyarakat menyebut tempat ini Kawah Tengkurep. 

Lalu Bukit Seguntang kerap disebut Bukit Siguntang.

Jika membahas lebih jauh lagi, penentuan hari ulang tahun Kota Palembang juga berbeda dengan yang tertulis di Prasasti Kedukan Bukit.

Pada prasasti tersebut tertulis, Kota Palembang berdiri sejak 16 Juli 682 Masehi.

Berarti di tahun 2023 ini, Palembang genap berusia 1341 tahun.

Akan tetapi, jika menurut politis hari ulang tahunnya jatuh pada tanggal 17 Juli 683 Masehi dan tahun ini baru berusia 1340 tahun.

Jika mengulik sejarah soal Kota Palembang, masih banyak hal yang belum diketahui termasuk oleh warganya sendiri, meskipun beberapa sudah tahu.

Pengetahuan seperti ini sebenarnya penting diketahui untuk menambah wawasan sekaligus lebih mengenal daerahnya sendiri. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: