KISAH SAHABAT NABI: Bilal bin Rabah, Budak yang Bertahan pada Imannya Meski Disiksa Kaum Quraisy
Ilustrasi -Kolase-
JAKARTA, PALPRES.COM - Namanya sudah sangat dikenal di kalangan umat Islam.
Bahkan bila ada yang mengumandangkan azan saat masuk waktu sholat fardhu di masjid atau di mushola, maka yang mengumandangkan azan disebut “Bilal”.
Ya, nama sahabat Nabi Muhammad SAW tersebut adalah “Bilal” atau biasa disebut “Bilal bin Rabah”.
Kisah Bilal sangat menarik karena banyak pelajaran yang bisa kita petik.
Betapa tidak, perjuangannya mempertahankan keislamannya dengan darah dan airmata.
Ia merupakan pemuda kulit Islam pertama di tanah Arab yang masuk Islam dan merupakan mantan budak.
Dikutip kisahmuslim.com, sahabat nabi yang satu ini lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah.
Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah.
BACA JUGA:Hati-Hati Gula Darah Naik! 7 Jenis Buah-buahan Ini Perlu Dihindari Penderita Diabetes
Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam).
Ia dibesarkan di Kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga Bani Abduddar.
Saat ayah mereka meninggal, Bilal diserahkan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.
Di tangan Umayyah penderitan demi penderitaan dirasakan Bilal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: