Honda

Sejarah HIV dan 5 Cara Pengobatannya Menurut Medis

Sejarah HIV dan 5 Cara Pengobatannya Menurut Medis

Ilustrasi --Freepik

PALEMBANG, PALPRES.COM - Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. 

Virus ini menginfeksi dan merusak sel-sel yang bertanggung jawab dalam melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit

Akibatnya sistem kekebalan tubuh seseorang melemah membuat mereka rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

Virus HIV menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. 

BACA JUGA:SELAMAT! 4 Bansos Cair Sekaligus Bulan Agustus 2023, KPM Terima Uang hingga Rp1 Juta

Cara penularan yang paling umum adalah melalui hubungan seks tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama dengan orang yang terinfeksi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat persalinan melalui ASI atau selama kehamilan.

Sejarah HIV dimulai pada awal tahun 1980-an.

 Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat, terutama di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria. 

Pada saat itu diketahui bahwa beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap infeksi, yang kemudian dikenal sebagai Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). 

BACA JUGA: Pancarkan Energi Positif, Batu Akik Ini Investasi Menjanjikan

Pada tahun 1983 tim peneliti di Prancis mengisolasi virus yang menyebabkan AIDS, dan memberikan nama "virus limfotropik manusia Tipe 3" atau HIV.

Sejak ditemukannya HIV, penyebaran virus ini menjadi epidemi yang berdampak luas di seluruh dunia. 

Hingga saat ini diperkirakan ada sekitar 38 juta orang hidup dengan HIV/AIDS di seluruh dunia. 

Namun melalui upaya pencegahan pengobatan dan penelitian, angka kematian akibat AIDS telah berkurang secara signifikan.

BACA JUGA:WOW! Ini 5 Kelebihan Unsri, Kampus Kebanggaan Sumatera Selatan

Meskipun HIV tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan secara total, pengobatan modern yang efektif dapat mengendalikan virus dan memungkinkan penderita untuk hidup dengan kualitas hidup yang baik. 

Terapi antiretroviral (ARV) telah membantu bagi orang yang hidup dengan HIV, untuk menjaga tingkat kekebalan tubuh mereka dan menurunkan risiko penularan virus kepada orang lain.

Penting untuk diinga,t bahwa HIV dapat dicegah dengan cara menghindari perbuatan beresiko, seperti berhubungan seks tanpa pengaman dan menggunakan jarum suntik yang bersih. 

Penting juga untuk melakukan tes HIV secara teratur, terutama jika Anda berisiko tinggi atau memiliki gejala yang mencurigakan.

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Motor Matic Sport, Khusus Buat Kamu yang Ingin Irit BBM

Dalam Pengobatan HIV, biasanya melibatkan penggunaan terapi antiretroviral (ARV) yang terdiri dari kombinasi obat-obatan yang dapat menghambat perkembangan virus HIV dalam tubuh. 

ARV bertujuan untuk menekan jumlah virus dalam tubuh memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan memperlambat kemajuan penyakit.

Berikut adalah beberapa strategi utama yang digunakan dalam pengobatan HIV:

1. Terapi Antiretroviral (ARV)

BACA JUGA:Warung Terpencil di Tengah Hutan Kabupaten Banjarnegara, Ternyata Buka Sampai Malam

ARV adalah pengobatan utama untuk HIV. 

Terdapat beberapa kelas obat ARV yang bekerja pada tahap perkembangan virus yang berbeda dalam tubuh. 

Biasanya kombinasi tiga atau lebih obat dari kelas yang berbeda digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi risiko resistensi obat.

2. Pengobatan Profilaksis Pasca-Paparan (PEP)

BACA JUGA:Abu Jahal dan Abu Lahab, 2 Penentang Nabi yang Mati dalam Kekafiran

PEP adalah pengobatan yang diberikan kepada individu yang telah terkena risiko paparan HIV, seperti melalui hubungan seksual tanpa pengaman atau jarum suntik yang terkontaminasi. 

PEP harus dimulai sesegera mungkin idealnya dalam waktu 72 jam setelah paparan, dan dilanjutkan selama 28 hari. 

Tujuan PEP adalah untuk mencegah virus HIV menyebar dan menginfeksi sistem kekebalan tubuh.

3. Terapi Antiretroviral (ARV)

BACA JUGA:KABAR HAPPY, 2 Bansos Pangan Bakal Cair Lagi, Ini Syarat Mendapatkannya

Semakin cepat terapi ARV diawali setelah seseorang terinfeksi HIV semakin baik hasilnya.

Terapi ARV awal dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat dan memperlambat perkembangan HIV.

4. Perawatan Kesehatan yang Komprehensif

Selain pengobatan ARV penting bagi penderita HIV untuk menjaga gaya hidup sehat dan mendapatkan perawatan medis yang komprehensif.

BACA JUGA:Polres Lubuklinggau Bakal Naik Tipe C, Pemerintah Daerah Mendukung Penuh

Ini meliputi nutrisi yang baik, olahraga teratur, pemutihan gaya hidup, pemantauan rutin oleh profesional medis vaksinasi yang disarankan dan dukungan psikologis.

5. Pencegahan Penularan HIV

Pada saat yang sama penting juga untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mencegah penularan HIV kepada orang lain.

Ini termasuk menggunakan pengaman saat berhubungan seks, menghindari berbagi jarum suntik, dan mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat untuk infeksi lain yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh.  

BACA JUGA:Kabid Humas Polda Sumsel Ikuti Vicon Dialog Mabes Polri, Ini Materi Bahasannya

Penting untuk mencari bantuan profesional medis yang berkualitas untuk pengobatan HIV.

Setiap individu yang terinfeksi HIV memiliki kebutuhan unik.

Oleh karena itu pengobatan HIV harus didasarkan pada kondisi medis dan kebutuhan individu tersebut. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: