Kisah Amru bin Ash Batal Menaklukkan Kota Fusthath karena Seekor Merpati
Kisah Amru bin Ash yang batal menaklukkan Kota Fusthath karena seekor merpati--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sahabat kaum muslimin dimana pun anda berada, konten kali ini kita akan menceritakan tentang kedalaman kita dan kasih sayang sahabat Amru bin Ash, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW kepada seluruh umat Islam.
Dilansir dari media online, pasalnya Amru bin Ash ketika itumenolak menghancurkan kota Fusthath karena melihat ada merpati sedang mengeram dan di bawah eramannya tersebut ada anak-anak burung sedang tidur mencari kehangatan induknya," kata Muhammad Ismail Al-Jawasy dalam bukunya "Nabi Muhammad Sehari-Hari".
Saat itu Amru bin Ash tidak kuasa untuk mengganggu atau menggerakkannya, akhirnya ia memilih meninggalkan Fusthath untuk kembali di lain kesempatan dalam penaklukannya, dan betul saja, pada kesempatan lain Amru bin Ash mampu menaklukkan Kota Fusthath.
"Bahkan kota itu sampai sekarang menjadi kota besar sebagai ibu kota Mesir untuk beberapa abad lamanya," katanya.
BACA JUGA:Gebyar Muharam 1445 H, Rumah Zakat Sumsel Bagikan Bingkisan Ini pada 100 Anak Binaan
Berkaitan dengan menyembelih binatang pun, Rasulullah SAW mengajarkan hendaknya kita menyembelihnya dengan memperhatikan akhlak dalam menyembelihnya.
Beliau berkata "Sesungguhnya Allah akan mencatat sebagai sebuah kebaikan atas segala sesuatu, termasuk ketika kalian hendak membunuh seekor binatang, melakukan penyembelihan itu sebaik-baiknya, buatlah ia senyaman mungkin, kemudian tajamkan pisau kalian."
Anjuran ini kata Muhammad Ismail Al-Jawasy menjadi sebuah nilai yang menggambarkan cinta kasih sayang dan kasih sayang terhadap binatang, kendati dalam keadaan ndak menyembelihnya sekalipun.
"Jadikanlah ia suatu momen terakhir bagi hewan yang kita sayangi, baik secara materi dari tubuhnya ataupun secara maknawi dari jiwanya sebagai ciptaan Allah," katanya.
BACA JUGA:Kisah Pemandi Jenazah Didatangi Korban Kecelakaan Minta Cincin Batu Akiknya Dikembalikan
Kita juga mesti menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih sehingga tidak menyakitinya, memberinya minum terlebih dahulu, serta memberi kenyamanan ketika akan disembelih dengan posisi yang layak kemudian segerakanlah penyembelihan itu sendiri.
"Hendaknya juga pisau untuk menyembelih tidak diangkat berlebihan sehingga membuatnya merintih terlalu lama," katanya.
Dan terakhir di antara anjuran beliau untuk tidak menyembelih seekor binatang di hadapan binatang lainnya sehingga secara kasat mata dan secara kejiwaan binatang itu tersakiti. (frs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: