Honda

Kisah Khabbab bin Arats, Sahabat yang Didoakan Nabi Karena Sering Disiksa Tuannya

Kisah Khabbab bin Arats, Sahabat yang Didoakan Nabi Karena Sering Disiksa Tuannya

Kisah Khabbab bin Arats, Sahabat yang Didoakan Nabi Karena Sering Disiksa Tuannya--Sumber: Pixabay

PALEMBANG, PALPRES.COM - Ada sebuah kisah sahabat nabi, yaitu Khabbab bin Arats yang didoakan Nabi karena sering disiksa tuannya.

Lantas, Allah pun mengirim azab bagi penyiksa sahabat Rasulullah dengan sebuah penyakit aneh.

Khabbab bin Arats adalah salah satu sahabat yang paling disayangi Rasulullah yang masuk Islam di masa awal kenabian.

Nama Khabbab diberikan untuknya karena beliau terkenal sebagai seseorang yang pandai dalam membuat senjata di Mekkah.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Thalib, Sang Paman yang Selalu Membela Rasulullah SAW

Dilansir dari buku karya Khalid Muhammad Khalid, sahabat ini termasuk yang paling banyak mengalami penderitaan dan penyiksaan ketika memeluk Islam.

Namun Khabbab selalu sabar dan tetap mempertahankan keimanan serta keyakinannya, sehingga Khabbab diketahui sebagai salah satu sahabat Rasul yang telah banyak menanggung siksaan.

Khabbab diberikan ketabahan agar hatinya tidak dipengaruhi oleh tindakan para musuh Islam dalam menzaliminya seperti meletakkan bara batu di atas punggung sampai dagingnya mengoyak.

Ada banyak sekali kekerasan yang dialaminya hingga Khabbab pernah mengeluh di hadapan Rasulullah saw.

BACA JUGA:KISAH SAHABAT NABI: Abu Sufyan bin Harb, Berjuang demi Islam hingga Rela Kehilangan Kedua Matanya

“Ya Rasulullah, tidakkah engkau mencari pertolongan bagiku?”

Rasulullah SAW pun duduk, mukanya jadi merah, lalu sabdanya:

“Sebelum kalian, dulu ada seorang laki-laki yang disiksa, tubuhnya dikubur sebatas leher. Lalu, kepalanya digergaji, tetapi siksaan tersebut tidak sedikit pun mengalahkan keimanannya dari agamanya.

Ada juga yang tubuhnya disikat dengan daging dan tulang-tulangnya menggunakan sikat besi, tetapi tidak juga mampu mengalahkan keimanannya.

BACA JUGA:Kisah Abu Lubabah, Sahabat Nabi yang Berkhianat dan Menghukum Diri

Karen Allah akan bersungguh-sungguh menyempurnakan, sampai setiap pengembara yang berangkat dari Shana’a ke Hadlramaut tidak merasa takut kecuali pada Allah Azza wa Jalla.”

Ucapan Rasulullah saw. itu tidak menjadikan keimanan Khabbab goyah, bahkan justru semakin meningkat.

Suatu waktu, Nabi Muhammad pernah merasa kasihan dan mendoakan orang penyiksa Khabbab.

Saat itu, para Quraisy meminta mantan majikannya yang bernama Ummi Ammar membujuk Khabbab agar murtad.

BACA JUGA:Jurusan Kuliah Berdasarkan Zodiak, Tersedia di Kampus TOP QS WUR 2024, Kamu Termasuk Jurusan Apa?

Lalu, Ummu Ammar menyetujuinya dan menggunakan ajakan dari perkataan hingga melakukan kekerasan dengan menyiksa Khabbab.

Ummu Ammar meraih besi panas yang membara, lalu meletakkannya di ubun-ubun Khabbab sehingga membuat Khabbab berteriak kesakitan.

Hal tersebut dilihat oleh Rasulullah, maka Beliau berdoa

“Ya Allah, berilah pertolongan kepada Khabbab!”

BACA JUGA:5 Perguruan Tinggi Negeri dengan Fasilitas Terbaik Indonesia versi QS WUR 2024, Siapa Jawaranya?

Dengan doa itu, beberapa hari kemudian Ummu Ammar menerima balasannya dengan diserang penyakit aneh yang melolong seperti anjing.

Lalu, orang-orang memberikan solusi untuk Ummu Anmar, salah satunya menyetrika kepala dengan besi menyala setiap hari.

Maka, tiap siang dan malam hari kepalanya dibakar dengan besi panas, seperti ulahnya sendiri yang dilakukannya kepada Khabbab bin Arats.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: