WAJIB TAU! Ini 4 Kerusakan Akibat Karhutla, Salah Satunya Mengerikan

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah kejadian di mana api menjalar dan merambat di wilayah hutan atau lahan, membakar tumbuhan pohon dan biomassa yang ada di dalamnya. 

Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh alam, seperti petir atau faktor manusia, hingga aktivitas pembakaran lahan kegiatan pertanian atau kelalaian saat membuang puntung rokok.

Dimana pada saat ini Sumsel sedang mengalami kebakaran hutan yang sangat memperhatikan.

Hingga saat ini api belum bisa di padam kan dengan sempurna.

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Status Bansos PKH dan BPNT Sudah Perintah Salurkan, Tinggal Masuk Rekening

Tentunya kebakaran hutan memiliki dampak yang luas dan serius, terhadap ekosistem hutan dan masyarakat di Sumatera Selatan.

1. Kerugian Biodiversitas

Kebakaran hutan dapat menghancurkan habitat dan mengakibatkan kerugian keanekaragaman hayati. 

Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan, tidak dapat bertahan menghadapi api dan asap yang merajalela.

BACA JUGA:41 Desa di Purworejo Tergusur Akibat Proyek Jalan Tol Yogyakarta - Cilacap, Sudah Ganti Rugi?

2. Emisi Gas Rumah Kaca

Kebakaran hutan mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer, termasuk karbon dioksida (CO2 metana (CH4 dan nitrogen oksida (N2O). 

Gas-gas ini berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

3. Kerusakan Ekosistem

BACA JUGA:10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk?

Kebakaran hutan dapat merusak keseluruhan ekosistem hutan, termasuk tanah vegetasi dan siklus air. 

Tanah yang terbakar kehilangan tingkat kesuburannya, dan membutuhkan waktu untuk pulih atau bahkan tidak dapat tumbuh kembali.

4. Kualitas Udara yang Buruk

Asap dan kabut yang dihasilkan oleh kebakaran hutan dapat mencemari udara mengakibatkan penurunan kualitas udara. 

BACA JUGA:Anggaran Perlinsos Hampir Rp500 Triliun, 2 Bansos Ini Dipastikan Berlanjut Bagi 30 Juta Penerima

Partikel-partikel halus dalam asap juga, dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan pada manusia dan hewan.

Tentunya dengan efek yang seperti itu kita, tentunya harus mengetahui tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan yang sangat efektif di kemudian hari.

Karena itu sangat penting untuk melindungi hutan dan mencegah kerusakan yang lebih besar, dan inilah 4 cara yang dapat kita coba.

1. Kesadaran dan Pendidikan

BACA JUGA:5 Jurusan Terfavorit di UGM, Kampus TOP QS WUR 2024, Kamu Tertarik?

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan hutan. 

Pendidikan tentang metode pelaksanaan pembakaran lahan yang aman dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, juga penting.

2. Pengawasan dan Penegakan Hukum

Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas manusia di hutan, termasuk pengaturan penggunaan api di sekitar hutan. 

BACA JUGA:CUAN CEPAT! Saldo DANA Gratis Rp300.000 Hanya Hitungan Menit Langsung Cair

Penegakan hukum terhadap pembakaran lahan ilegal juga perlu ditingkatkan.

3. Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan

Menerapkan praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan, seperti penebangan kayu yang bijaksana pemulihan lahan dan penanaman kembali. 

Ini akan membantu mencegah kebakaran hutan dan mempertahankan keberlanjutan ekosistem.

BACA JUGA:Buruan Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp300.000 Langsung Cair dari Aplikasi Penghasil Uang, Download Sekarang!

4. Teknologi dan Sistem Peringatan Dini 

Menggunakan teknologi canggih, seperti satelit dan sistem peringatan dini untuk mendeteksi kebakaran hutan dengan cepat. 

Dengan penemuan dini, tindakan bisa diambil untuk memadamkan api sebelum terjadi kerusakan yang lebih luas.

Dan tentunya sangat penting untuk memahami, betapa hutan sangat berpengaruh bagi keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan kita. 

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Paling Banyak Peminat SNBT 2023 di Kampus TOP QS WUR 2024

Dengan menjaga dan melindungi hutan dari kebakaran, kita dapat melindungi keanekaragaman hayati menjaga kualitas udara dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. *

 

Sumber: