Honda

Kerajaan Maritim Ini Berpengaruh di Asia Tenggara, Tapi Akhirnya Runtuh, Ternyata Ini Penyebabnya

Kerajaan Maritim Ini Berpengaruh di Asia Tenggara, Tapi Akhirnya Runtuh, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi salah satu arca peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya Gandus, Palembang-Tamansriwijaya.sumselprov.go.id-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim yang sangat berpengaruh di Asia Tenggara, pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. 

Kerajaan ini terletak di wilayah Sumatera, khususnya di sepanjang Sungai Musi dan sekitarannya. 

Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan internasional, terutama dalam perdagangan rempah-rempah emas dan intan.

Namun Kejayaan Sriwijaya tidak bertahan selamanya. 

BACA JUGA:2 BLT Cair Akhir Agustus, Pemilik KIS Bisa Dapat Rp600.000, Cek Penerima Disini!

Keruntuhan kerajaan ini dapat ditelusuri melalui sejarah, yang mencakup beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kejatuhan mereka.

Pertama di awal abad ke-11 Sriwijaya menghadapi serangan dan penjarahan dari Kerajaan Rajendra Chola dari India Selatan. 

Rajendra Chola melancarkan ekspedisi militer ke Sriwijaya, dan berhasil menguasai beberapa wilayah penting mengurangi pengaruh Sriwijaya di wilayah tersebut.

Faktor kedua adalah terjadinya perubahan jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara. 

BACA JUGA:PT Pos Indonesia Segera Cairkan Bansos BPNT Tahap 3 Rp600.000, Cek Jadwalnya di Sini

Pada abad ke-13 perdagangan rempah-rempah mulai mengalihkan jalurnya ke daratan Asia, khususnya melalui jalur darat Asia Tengah. 

Hal ini mengurangi keuntungan dan daya tarik Sriwijaya sebagai pusat perdagangan maritim.

Selain itu persaingan dengan kerajaan-kerajaan lain, seperti Majapahit di Jawa dan Pahang di Semenanjung Malaya, juga ikut memengaruhi keruntuhan Sriwijaya. 

Persaingan ini sering kali berujung pada konflik dan perang melemahkan kekuatan Sriwijaya secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: