Honda

Usianya 223 Tahun, Jembatan Ini Jadi Saksi Bisu Perjuangan Pemuda Indonesia Merebut Kemerdekaan

Usianya 223 Tahun, Jembatan Ini Jadi Saksi Bisu Perjuangan Pemuda Indonesia Merebut Kemerdekaan

Jembatan Merah Kota Surabaya menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan RI-Net-

PALPRES.COM - Jika merayakan peringatan kemerdekaan, tidak salah jika mengetahui saksi bisu di daerah Jawa Timur.

Saksi bisu dimaksud adalah Jembatan Merah yang adanya di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Fakta jembatan merah menjadi saksi bisu, sebab saat penjajahan Belanda, jembatan tersebut merupakan jalur lalu lintas utama perdagangan warga sekitar.

Orang-orang yang tidak mengetahuinya, mungkin jembatan di Kota Surabaya in hanyalah jalur yang diwarnai dengan cat berwarna merah.

BACA JUGA:Kisah Perjalanan Salman Al-Farisi Menemukan Cahaya Islam

Akan tetapi, ada sejarah yang tercipta dari Jembatan Merah itu, tepatnya pada 10 November 1945.

Dimana jembatan merah ini sudah ada sejak tahun 1809.

Di awal pembangunannya, Jembatan di Kota Surabaya ini memang identik dengan warna merah.

Sementara saat pembangunannya, jembatan di Provinsi Jawa Timur tersebut dibangun era kepemimpinan Gubernur Jendral Deandels.

BACA JUGA:4 Cara supaya Tanaman Aglonema Tumbuh Subur dan Segar, Nomor 2 Anda Sering Lupa Mengerjakannya

Tujuan dibangunnya jembatan tersebut adalah untuk menghubungkan daerah timur sungai Kalimas atau kawasa Pecinan dan Arab, dengan wilayah barat sungai atau wilayah Eropa.

Lantaran itulah jalur penghubung di Jawa Tumur untk bisa menjadi pusat perdagangan di Surabaya.

Bukan itu saja, Jembatan Merah di Jawa Timur ini juga jadi akses satu-satunya yang dapat menghubungkan Kalimas dengan gedung-gedung pemerintahan Kota Surabaya.

Seperti dijelaskan sebelumnya, Jembatan Merah Kota Surabaya ini telah ada sejak tahun 1809.

BACA JUGA:Namanya Bukit Jamur, Ada Misteri 'Bumi Menjerit' yang Konon Jadi Lokasi Turunnya Alien

Tapi informasi lain menyebutkan jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1788 dan selesai tahun 1809.

Beralih ke tahun 1945, tepatnya bulan Oktober terdapat tragedi berdarah di Jembatan Merah.

Kejadian ini adalah tersebarnya selebaran jika warga Surabaya harus menyerahkan senjata rampasan, dan jika menolak akan ditembak oleh Belanda.

Akibat itulah terjadilah perang yang cukup besar hingga terjadi di Jembatan Merah Kota Surabaya.

BACA JUGA:Jaraknya 3 Jam dari Palembang, Desa Terpencil di OKI Ini Punya Batu Sumpahan Si Pahit Lidah

Selanjutnya perang juga berlanjut hingga gedung Internationale Crediet En Verening Rotterdam atau Internatio, hingga menewaskan pimpinan tentara Sekutu Brigadir Jenderal A WS Mallaby.

Sebab itulah pada perang 10 November 1945, Jembatan Merah merupakan salah satu saksi bisu perlawanan Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan Belanda. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: