Honda

Desa Terapung yang Sudah Berusia Ratusan Tahun, Berdiri di Tengah Danau, Mau Tau Lokasinya?

Desa Terapung yang Sudah Berusia Ratusan Tahun, Berdiri di Tengah Danau, Mau Tau Lokasinya?

Desa Ganvie-Istimewa/Net-

PALPRES.COM- Keunikan setiap negara di dunia pasti akan membuat kalian berdecak kagum.

Mulai dari adat, budaya, geografis, wilayah, hingga pedesaan yang ada di setiap negara di dunia.

Seperti satu ini, ada sebuah desa dengan 3.000 bangunan berdiri di tengah danau.

Desa ini berada di daerah Afrika, disebut desa terapung.

BACA JUGA:113 Km dari Solo, Ada Bandara Terapung di Jawa Tengah, Satu-satunya di Dunia

Karena, bangunan rumah di desa ini dibangun dengan desain yang beragam.

Sebagian besar dari mereka dibuat dari bambu yang diganti setiap tahun dan beberapa diantaranya memiliki teras tanah yang memberikan pemandangan indah serta tenang.

Rumah-rumah ini biasanya berdiri selama 15-20 tahun tetapi dengan perawatan dan penggantian rutin, rumah-rumah di desa ini dapat bertahan lebih lama.

Selain disebut desa terapung,  desa ini pun bernama Desa Ganvie.

BACA JUGA:5 Nama Desa Unik di Jawa Timur, Nomor 4 Biasanya Digunakan Sebagai Nama Seseorang

Sudah ada sekitar abad ke-16 ketika suku font Afrika Barat memburu dan menangkap suku-suku lain termasuk suku tofinu untuk dijual kepada orang Portugis.

Maka untuk menghindari penangkapan, orang-orang tofino melarikan diri ke daerah Ganvie dan menjadikan perairan dangkal dan pulau-pulau danau noku sebagai tempat tinggal.

Mulanya mereka membangun rumah dengan lumpur yang menonjol beberapa meter di atas permukaan air tetapi seiring waktu mereka membangun rumah-rumah terapung yang kemudian menjadi ciri khas desa Ganvie.

Sulit dibayangkan, bagaimana sekelompok orang melakukan semua kegiatan pada lingkungan  tampak tidak nyaman bagi banyak orang.

BACA JUGA:Desa Unik di Dunia, Hampir Semua Penduduknya Berkulit Putih Pucat

Kendati demikian, suku tofino merasa diuntungkan karena ganvie memberikan mereka perlindungan dari serangan suku lain.

Menurut keyakinan agama penyerangan terhadap orang-orang yang tinggal di air dapat menyebabkan hukuman dari dewa terhadap pelakunya karena itu suku tofino sangat bahagia menjalani gaya hidup semacam ini sehingga sebagian besar dari mereka tidak menunjukkan tanda-tanda untuk meninggalkan Desa Ganvie.

Yang membuat kagum, hingga tahun 1960-an penduduknya tidak pernah singgah di daratan kering sehingga mereka tidak tahu cara berjalan dengan baik.

Tetapi pada tahun 1970-an pemerintah memutuskan untuk membuat pulau-pulau yang dapat memberikan kualitas hidup lebih baik bagi rakyatnya dan mulai saat itu pendudukannya dapat berjalan dengan normal.

BACA JUGA:8 Nama Desa Unik di Kabupaten Gresik, Asli Bikin Ngakak, Ada Indro, Dapet, Hingga Tulung

Danau Noku memiliki kedalaman antara 1-2 meter karena itu terkadang penduduk Ganvie memanfaatkannya dengan membuat lahan buatan dengan membawa tanah dari daratan.

Petak tanah ini digunakan untuk memelihara beberapa hewan dan yang cukup menarik untuk mengajar anak-anak mereka cara berjalan.

Tanah buatan bersama dengan bentuk-bentuk bangunan baru seperti konstruksi panggung beton mengubah wajah Ganvie yang dihuni oleh sekitar 25.000 jiwa berubah.

Desa Ganvie pun saat ini menjadi lokasi tujuan wisata utama di Afrika Barat terutama bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman unik dari warisan dunia UNESCO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: