Honda

Tradisi Peringatan Asyura di Sumbar, Bangun dan Hiasi Patung, Arak Keliling Kota, Lalu Hancurkan di Pantai

Tradisi Peringatan Asyura di Sumbar, Bangun dan Hiasi Patung, Arak Keliling Kota, Lalu Hancurkan di Pantai

Ilustrasi Tradisi Tabuik di Kota Pariaman, Sumatera Barat-Wikipedia-

BACA JUGA:Ini 4 Alasan Provinsi Papua Miliki Penganut Kristen Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Adopsi Budaya Baru

Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Husain ibn Ali, tradisi ini juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya semangat perjuangan keberanian dan pengorbanan di dalam kehidupan.

Tradisi Tabuik adalah sebuah tradisi yang unik dan khas dari daerah Pariaman Sumatera Barat Indonesia. 

Tradisi Tabuik ini dilakukan sebagaiu wujud cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Dan ini lah beberapa makna detail dari Tradisi Tabuik Masyarakat Minangkabau 

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tau! Ini 5 Manfaat Daging Kambing Untuk Kesehatan yang Kaya Akan Nutrisi

1. Makna Penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW

Tradisi Tabuik mengandung makna kehormatan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh sentral dalam agama Islam. 

Peringatan Maulid Nabi ini merupakan momen untuk mengenang dan merayakan kehidupan, serta pengajaran-pengajaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad. 

Tabuik sebagai pusat perhatian dalam tradisi ini menjadi simbolisasi upacara untuk menghormati beliau.

BACA JUGA:Rezeki Awal September, 30 Juta KPM Terima Dana Bantuan Dobel, Cek Daftar Penerimanya di Sini

2. Makna Peringatan Tragedi Karbala

Tradisi Tabuik juga memiliki makna peringatan terhadap tragedi Karbala, yang merupakan peristiwa pahit dalam sejarah Islam. 

Tragedi Karbala terjadi pada tahun 680 M, ketika cucu Nabi Muhammad Imam Husain dan para pengikutnya menghadapi pasukan yang menentang mereka di daerah Karbala Irak. 

Tradisi Tabuik dipercaya sebagai peninggalan para migran dari Karbala yang masuk ke wilayah Sumatera Barat, dan membawa serta tradisi itu untuk tetap memperingati martir dalam tragedi tersebut.

BACA JUGA:Bikin Nagih! 5 Tempat Paling Enak Makan Tekwan di Palembang yang Wajib Kamu Coba

3. Makna Persatuan dan Kebudayaan

Tradisi Tabuik juga memiliki makna persatuan dan kebudayaan. 

Tradisi ini tidak hanya melibatkan komunitas Muslim, tetapi juga melibatkan seluruh masyarakat setempat. 

Tabuik mengajarkan pentingnya persatuan dalam peringatan keagamaan, dimana warga bersatu untuk melaksanakan tradisi ini tanpa memandang perbedaan agama atau suku. 

BACA JUGA:Motornya Sejuta Umat, Yuk Intip Spesifikasi New Suzuki Burgman 125 Dek Rata

Hal ini juga memperkuat jalinan antargenerasi dalam masyarakat, dimana tradisi Tabuik diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

4. Makna Spiritualitas

Tradisi Tabuik sangat erat kaitannya dengan spiritualitas. 

Masyarakat yang terlibat dalam tradisi ini meyakini, bahwa ketika Tabuik dihanyutkan ke laut maka segala dosa dan kesalahan juga akan dihanyutkan bersamanya. 

BACA JUGA:KPM Tersenyum, Bansos Pangan untuk 3 Bulan Dipercepat Penyalurannya, Ini Kategori Penerimanya

Mereka meyakini bahwa tradisi ini dapat membersihkan jiwa dan memperbarui ikatan spiritual dengan Tuhan. 

Selain itu tradisi Tabuik juga merupakan bentuk ibadah, dan penghargaan kepada Nabi Muhammad dan sejarah Islam.

5. Makna Peninggalan Budaya dan Identitas Lokal

Tradisi Tabuik merupakan salah satu peninggalan budaya lokal yang memiliki nilai historis dan identitas yang kuat. 

BACA JUGA:3 Fakta Kampus Paling Tua di Indonesia, Usianya Hampir 2 Abad, Coba Tebak?

Tradisi ini menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat Pariaman, dan Sumatera Barat pada umumnya. 

Melalui tradisi Tabuik generasi muda dapat memahami dan menjaga warisan budaya lokal mereka, serta menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: