Islam Dulu Ternyata Pernah Menjadi Mayoritas di Filipina, Ini Beberapa Bukti Peninggalannya

BACA JUGA:AKHIRNYA! Bansos BPNT Rp600.000 Cair di Kantor Pos, KPM Siapkan 3 Berkas Ini

Gerakan ini seperti Front Pembebasan Nasional Moro (Moro National Liberation Front - MNLF) dan Front Pembebasan Islam Moro (Moro Islamic Liberation Front – MILF, telah mengadakan perjuangan bersenjata dan melakukan negosiasi dengan pemerintah Filipina.

Pada tahun 2014 kelompok militan yang dikenal sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) juga melakukan serangkaian serangan di wilayah Mindanao, menciptakan kekhawatiran akan meningkatnya radikalisasi di dalam komunitas Muslim di Filipina.

Namun meskipun ada perselisihan sejarah dan konflik yang melibatkan komunitas Muslim di Filipina, mayoritas Muslim dan non-Muslim di negara itu terus bekerja sama untuk mencapai pembangunan perdamaian dan setara bagi semua warga negara. 

Pemerintah Filipina juga berupaya untuk mewujudkan perdamaian, dan memberikan otonomi kepada wilayah-wilayah Muslim melalui perjanjian damai dan undang-undang otonomi yang dirancang khusus untuk wilayah-wilayah tersebut. 

BACA JUGA:4 Daerah Termiskin di Sumatera Selatan, Dikira Pagar Alam Juaranya, Ternyata Kabupaten Ini

Dan inilah beberapa peninggalan masa kejayaan Islam di Filipina.

1. Benteng Kota Selatan (Fort Pikit)

Benteng Kota Selatan juga dikenal sebagai Benteng Pikit adalah salah satu peninggalan sejarah yang signifikan dari masa Islam di Filipina. 

Terletak di Pikit Provinsi Cotabato Utara, benteng ini dibangun pada abad ke-17 oleh Suku Maguindanao yang merupakan masyarakat muslim.

BACA JUGA:Bukan Hanya Kaya Materi, 4 Zodiak Ini Kaya Akan Kebaikan Hati dan Penuh Empati

Benteng ini digunakan sebagai benteng pertahanan dan pusat pemerintahan pada masa itu.

2. Masjid Qilanggiyan

Masjid Qilanggiyan juga dikenal sebagai Masjid Kiblawan adalah salah satu masjid tertua di Mindanao, Filipina. 

Masjid ini terletak di Kiblawan Provinsi Davao del Sur, dan didirikan oleh penduduk muslim setempat pada abad ke-18. 

Sumber: