Honda

Asal Usul Nama Laksan, Makanan Khas Palembang Bercita Rasa Dahsyat, Benarkah dari Bahasa Inggris?

Asal Usul Nama Laksan, Makanan Khas Palembang Bercita Rasa Dahsyat, Benarkah dari Bahasa Inggris?

Asal usul nama Laksan, makanan khas Palembang bercita rasa dahsyat, benarkah dari Bahasa Inggris? --

PALEMBANG, PALPRES.COM - Asal usul nama Laksan, makanan khas PALEMBANG bercita rasa dahsyat, benarkah dari Bahasa Inggris? 

Kalau kamu berwisata ke Provinsi Sumatera Selatan, jangan lupa untuk mencicipi makanan khas Palembang yang fenomenal.

Tidak hanya pempek, ada lagi satu makanan berkuah bercita rasa dahsyat, yang tidak boleh kamu lewatkan, yakni laksan.

Ada sejumlah masyarakat yang menganggap nama penganan ini berasal dari akronim atau penyebutan lafal bahasa Inggris, yakni "Luck Son" yang artinya anak laki-laki yang beruntung.

BACA JUGA:Tak Perlu Jauh ke China, Palembang Juga Tersedia Makanan Khas China, Ada Makanan Familiar, Apa Saja?

Laksan Palembang adalah makanan berkuah santan merah yang terbuat dari campuran ikan yang dihaluskan dengan tepung sagu dibentuk oval dan kemudian dipotong secara sejajar.

Bentuknya menyerupai pempek lenjer, namun lebih kecil dengan ketebalan sekitar 1 hingga 1,5 cm.

Namun, terdapat perbedaan utama dengan pempek.

Jika pempek ditemani dengan kuah cuko yang terbuat dari gula merah serta punya rasa yang pedas dan khas.

BACA JUGA:Selain Tempat Wisata, Pantai Indah Kapuk alias PIK Ada Tempat Makanan Laksa Singapore yang Enak

Laksan justru menggunakan kuah yang terbuat dari santan berwarna sedikit kemerah-merahan dan gurih, hampir menyerupai kuah lontong sayur.

Cara membuatnya cukup mudah.

Resep pembuatan laksan banyak terdapat di mesin pencari (google), sehingga tidak perlu jauh-jauh datang ke Palembang.

Tapi tentu saja, akan terasa lebih afdol jika mencicipnya langsung ke kota asalnya, yang dibuat oleh penduduk Palembang.

BACA JUGA:Selain Pempek, Inilah Makanan Khas Palembang dengan Nama Unik, Ada yang Tahu?

Secara ringkas, proses pembuatan Laksan adalah dengan mengaduk semua adonan bahan menjadi satu, yang terdiri dari ikan dan sagu (sama seperti pembuatan pempek), kemudian bentuk menjadi lenjeran panjang lalu kukus.

Setelah dikukus potong-potong kira-kira 1 cm berbentuk oval.

Sementara untuk kuah, bisa menghaluskan bumbu yang ada, seperti bawang merah dan cabai lalu ditumis.

Setelah harum, masukkan udang yang digiling halus dan masukkan santan dan kemudian godok sambil aduk terus.

BACA JUGA:5 Jajanan Makanan Jadul, Nomor 3 Masih Eksis Sampai Saat Ini

Proses penyajiannya cukup mudah.

Potongan laksan disajikan dalam mangkuk atau piring.

Kemudian disiram dengan kuah santan lalu hidangkan dengan irisan daun kucai dan bawang goreng.

Sebagai informasi, laksan Palembang mengandung nilai sejarah dan tradisi yang kaya sejak zaman Kerajaan Sriwijaya.

Mengutip Tinjauan Historis Akulturasi Budaya Dalam Kuliner Palembang sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah oleh Fatma dkk (2021), laksan merupakan makanan perpaduan dari budaya Tionghoa dengan Palembang yang kemudian dijadikan sebagai makanan khas masyarakat Palembang.

Beberapa orang menganggap nama laksan berasal dari akronim dalam bahasa Inggris, yaitu “Luck Son”, yang memiliki arti anak laki-laki beruntung.

Tetapi masyarakat Palembang lebih suka menyebutkan dengan laksan lantaran belum terlalu fasih dalam pelafalannya.

Meskipun tidak sepopuler pempek atau tekwan, laksan Palembang tetaplah sebuah pengalaman kuliner yang patut dicoba.

Biasanya makanan ini menjadi hidangan buka puasa saat Ramadhan tiba.

Kamu dapat menikmati sepiring laksan hanya dengan membayar Rp6.000 hingga Rp8.000 saja, harganya sangat bersahabat di kantong, bukan? *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: