Bolehkah Kita Menolak Takdir? Ini Kata Ustad Hanan Attaki
Ustad Hanan Attaki-Hanan Attaki-
BACA JUGA:Siap Bersaing di Pasar Otomotif, Motor Ayam Jago 150cc ala Suzuki Ini Berpenampilan Lebih Fresh
Namun ketika beriman pada takdir, maka kita beryukur apapun takdir yang Allah SWT beriman, misalnya kita menerima takdir kulit kita hitam.
Ketika kita beriman pada takdir, maka kita tidak hanya bersyukurr tapi juga yakin bahwa itu yang terbaik untuk kita.
Kalau kita sudah sampai pada level itu, maka kata Nabi Muhammad SAW, hilanglah rasa khawatir dan kecewa pada diri manusia.
Tapi kalau masih percaya atau menerima belum tentu hilang rasa khawatir dan kecewa dalam diri kita.
BACA JUGA:Kamu Cari Mobil Toyota? Tak Usah Pusing, Cek Model dan Harganya Disini
Nabi Muhammad SAW juga mengatakan dalam hadistnya, bahwa beriman pada qada (kepastian) dan qadar (ketentuan).
Takdir yang merupakan ketentuan Allah SWT dapat diubah manusia. Takdir itu disebut takdir muallaq.
Takdir ini dapat diubah manusia dengan ikhtiar atau usaha dan doa.
Misalnya ketika kita miskin, kita ingin kaya, maka dapat kita lakukan dengan ikhtiar dan kemudian kita berserah kepada Allah SWT melalui do’a.
BACA JUGA:3 Varian Motor Yamaha Ini Punya Fitur Canggih, Desainnya Juga Menarik, Cek Harganya!
Dengan demikian atas izin Allah SWT kita dapat mengubah takdir dari kehidupan kita sendiri. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: