Kisah Imam Tirmidzi, Ahli Hadits yang Mampu Menghafal Dengan Cepat
Ilustrasi -asilha.com-
BACA JUGA:Cuma Masukan NIK pada Link Ini, Kamu Bisa Dapat BLT Rp1.500.000!
Seperti Makhul ibnul-Fadl, Muhammad bin Mahmud ‘Anbar, dan Hammad bin Syakir.
Kemampuan lain yang dimilikinya yakni dalam hal ilmu fiqh.
Bahkan ia disebut sebagai ahli fiqh.
Kajian-kajian Imam Tirmidzi terkait masalah fiqh, membuktikan bahwa ia merupakan ulama yang sangat berpengalaman dan paham sekali permasalahan yang sebenarnya.
BACA JUGA:Kolektor Batu Akik Wajib Tahu, Ini Jenis dan Asal-usul Batu Bacan
Imam Tirmidzi di dalam Al-Jami’-nya tidak sekedar meriwayatkan hadits sahih saja, akan tetapi juga meriwayatkan hadits-hadits hasan, da’if, garib, dan mu’allal dengan menerangkan kelemahannya.
Hal ini tentu saja kita dapat memahami, mana hadist yang benar dan mana yang buatan orang.
Setelah melalui berbagai macam pengalaman dan rintangan untuk belajar, mencatat, berdiskusi dan tukar pikiran serta mengarang, pada akhirnya Imam Tirmidzi mengalami musibah, yakni kebutaan.
Ia menjalani hidup sebagai tunanetra.
Keadaan tersebut dialaminya hingga akhir hayatnya.
Imam Tirmidzi menghembuskan nafas terakhirnya pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H (8 Oktober 892) di Tirmiz dalam usia 70 tahun.
Meski demikian, ia sudah banyak memberikan sumbangsih pemikiran dan karya-karya yang diakui para ulama lain dan umat Islam, terutama terkait riwayat hadist yang dijalaninya sepanjang hidupnya.
Kita sebagai umat Islam perlu bersyukur, karena dengan hadirnya ia dan ulama lainnya dalam meriwayatkan hadist Nabi Muhammad SAW, maka kita tetap mendapatkan hadist yang benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: