Honda

Mudah Letoy dan Susah Dibentuk, Ini 5 Jenis Bahan Hijab yang Dibenci Kaum Wanita, Setuju?

Mudah Letoy dan Susah Dibentuk, Ini 5 Jenis Bahan Hijab yang Dibenci Kaum Wanita, Setuju?

Mudah Letoy dan Susah Dibentuk, Ini 5 Jenis Bahan Hijab yang Dibenci Kaum Wanita, Setuju?-Kolase-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Kebutuhan akan hijab/jilbab belakangan ini merupakan kebutuhan pokok bagi wanita umumnya, terutama bagi muslimah khususnya.

Selain terlihat indah, hijab yang berbahan nyaman juga sangat disukai oleh wanita, terlepas ibu rumah tangga ataupun remaja putri.

Pemakaian hijab yang terbuat dari bahan yang nyaman akan membuat pemakainya menjadi cantik, juga akan membuat pemakainya menjadi betah berlama-lama menggunakannya.

Namun ada beberapa jenis hijab yang dibenci oleh kaum wanita karena mudah letoy dan susah dibentuk.

BACA JUGA:Game Penghasil Saldo DANA Gratis Terbaru Bisa Hasilkan Rp125.000 Tiap Hari Tanpa Modal, Terbukti Membayar?

Penasaran jenis kain apa saja yang tidak disukai dan juga tidak disarankan sebagai bahan utama hijab? Berikut ulasannya.

1.Organza

Kain berbahan Organza terkenal juga dengan kain kaca, disebut kain kaca karena mengkilat seperti kaca sehingga memberikan kesan mewah.

Walaupun terkesan mewah dan glamor, kain hijab berbahan organza sangat kaku dan juga sangat rentan terhadap kerutan, terutama pada kain Organza Polyster.

BACA JUGA:Inikah Pemain Keturunan Pilihan Shin Tae-yong? Peluangnya Besar Bela Timnas Indonesia

Diperlukan perawatan khusus agar hijab berbahan ini terlihat rapi saat digunakan.

Anda tidak bisa melipat hijab berbahan ini setelah disetrika, karena akan meninggalkan bekas lipatan saat hijab tersebut digunakan.

Tindakan yang paling benar adalah selalu menyetrika hijab sebelum digunakan.

Tentunya ini sangat merepotkan bagi sebagian orang, apalagi jika bepergian dengan terburu-buru.

BACA JUGA:Lirik Lagu Mirroball Milik Taylor Swift, Cerita Sudut Pandang Seorang People Pleaser

Untuk menyetrika hijab dengan jenis ini pun tidak bisa sembarangan, diperlukan suhu yang rendah karena bahan ini tidak tahan terhadap suhu panas yang tinggi.

Walaupun terlihat mewah dan cantik, akan tetapi kain organza tidak optimal sebagai bahan utama hijab.

Selain transparan dan kaku, kain berbahan organza ini bersifat licin dan susah diatur.

Kainnya yang transparan juga tidak disarankan untuk digunakan sebagai bahan tunggal hijab, karena tidak menutupi aurat dengan sempurna.

BACA JUGA:Mengapa Manusia Mengalami Stres dan Depresi? Ini Jawaban Ustad Felix Siauw

Sebaiknya kombinasikan dengan bahan yang lain, seperti menggabungkan dengan bahan lain sehingga menciptakan tampilan yang lebih terstruktur (bahan kain organza sebagai lapisan/layer).

Dengan demikian, syarat penggunaan hijab sebagai penutup aurat akan terpenuhi.

2. Sifon

Kain berbahan sifon terbuat dari campuran bahan katun, sutra, nilon, dan polyster.

BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 September-Oktober Cair, Khusus Komponen Ini Kategori Penerimanya Ditambah

Bahan ini tipis dan menerawang sehingga tidak bisa menggunakan hijab dari bahan ini secara langsung, anda harus mengenakan inner (dalaman hijab) atau ciput terlebih dahulu.

Selain itu bahan dari kain sifon ini sangat licin saat dikenakan sebagai hijab, oleh karena itu banyak orang merasa kesulitan saat akan membentuknya di muka.

Hijab dari kain berbahabn sifon ini juga tidak cocok digunakan saat cuaca panas.

Tidak dapatnya menyerap keringat dengan sempurna membuat hijab berbahan ini tidak disarankan digunakan pada siang hari, terutama saat cuaca sedang paas-panasnya.

BACA JUGA:Hindari 7 Kebiasaan Ini Agar Tanaman Kaktus dan Sukulen Tak Membusuk, Nomor 4 Sering Banget Terjadi

Selain itu, warna dari kain ini akan lebih cepat kusam, terutama apabila dijemur di bawah sinar matahari secara langsung.

3. Rayon Crinckle

Memiliki tekstur yang berombak adalah salah satu ciri kain berbahan rayon crickle ini, hal inilah yang membuat bahan ini akan sulit disetrika.

Anda juga membutuhkan suhu yang tinggi untuk membuat hijab ini menjadi licin dan tidak kusut lagi.

BACA JUGA:Daerahnya Auto Gersang, Inilah 7 Kota Terpanas di Indonesia, Palembang Termasuk?

Selain itu hijab berbahan ini warnanya akan cepat pudar apabila sering disetrika.

Kekurangan lainnya ialah bahan ini sedikit panas.

Bahannya yang terbuat dari serat jagung yang dikombinasikan dengan kapas membuat daya serap keringatnya tidak sebaik bahan yang terbuat dari 100% bahan katun.

Selain itu, wajah anda akan terlhat lebih gemuk apabila mengenakan hijab yang terbuat dari bahan Rayon crinckle ini.

BACA JUGA:Kecil-kecil Cabe Rawit! Tanaman Microgreens dengan Segudang Manfaat, Solusi Menanam Tanpa Lahan

Oleh karena itu, orang jarang menyukainya sebagai bahan utama hijab.

4. Satin

Hijab dengan kain berbahan Satin memang terlihat Elegan, namun bahan ini sangat licin dibandingan dengan bahan lainnya.

Untuk mengenakan hijab berbahan ini dibutuhkan waktu yang lebih lama karena bahannya yang licin dan sulit diatur.

BACA JUGA:Mengapa Kalau Hujan Orang Cenderung Merasa Malas? Ternyata Ini Penyebabnya

Untuk mendapatkan hasil yang rapi dan bentuk hijab yang sempurna tidaklah mudah, walaupun pada awal pemasangan hijab akan terlihat sempurna, tapi itu tidak akan bertahan lama karena saat tertiup angin hijab akan kembali berantakan.

5. Pollycotton

Pemakaian hijab berbahan kain Pollycotton hasilnya akan terlihat rapi pada saat pemakaian dililit di leher, akan tetapi bahan kain ini sulit untuk tegak sempurna di dahi, terutama saat ditiup angin.

Selain itu hijab berbahan ini juga cenderung licin, ini juga yang akan menyebabkan hijab akan susah rapi pada saat dipakai, sehingga bentuk hijab pun tidak akan bisa “stay” lebih lama.

Itulah tadi beberapa macam-macam bahan kain hijab yang ‘dibenci” dan biasanya dihindari oleh kaum wanita, yang bisa anda gunakan sebagai acuan jika anda akan membeli hijab, terutama bagi pengguna hijab pemula.

Semoga bermanfaat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: