Honda

KISAH SAHABAT NABI: Thalhah bin Ubaidillah, Sang Burung Elang Perisai Rasulullah

KISAH SAHABAT NABI: Thalhah bin Ubaidillah, Sang Burung Elang Perisai Rasulullah

Ilustrasi --demimalaiu.com

JAKARTA, PALPRES.COM - Thalhah bin Ubaidillah merupakan sahabat Nabi yang berasal dari Quraisy. 

Talhah adalah salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga. 

Tentunya orang yang dijamin masuk surga merupakan orang-orang yang luar biasa. 

Seperti dikutip dari surau.co, Thalhah merupakan sahabat yang rela mengorbankan dirinya demi melindungi Rasulullah SAW dari serangan panah dengan menggunakan tangannya sendiri, hingga terluka pada saat perang.

BACA JUGA:Siap Kembali ke Jalan! Isuzu Panther Reborn 2023, Cocok Buat Ajak Istri dan Anak Liburan ke Tempat Wisata

BACA JUGA:Pencairan BPNT September-Oktober Rp400.000 di Wilayah Ini, Update Informasinya di Link Ini

Ketika Perang Uhud, menurut Rasulullah Thalhah merupakan sahabat terbaik dibanding sahabat lainya. 

Thalhah diberi gelar “Burung Elang”, sebab memiliki tatapan yang sangat tajam. 

Thalhah merupakan bagian dari suku Quraisy demikian juga ayahnya, Ubaidillah bin Usman yang wafat pada zaman jahiliyah. 

Ibunya bernama Sha’bah binti al-Hadhrami, saudari al-Ala’ bin al-Hadhrami, seorang sahabat nabi yang masuk Islam dan ikut berhijrah. 

BACA JUGA:Kabar Gembira! Kiper Liga Yunani Jadi Gabung Timnas Indonesia, Amunisi Baru di Piala Asia

BACA JUGA:Ibu-ibu Sudah Bisa Belanja Sembako, BLT BPNT Rp400.000 Sudah Masuk Rekening, Cek kartu ATMnya Ya

Thalhah adalah saudara ipar Rasulullah SAW melalui empat istrinya. 

Thalhah punya badan yang kuat, sikap yang tegar, dan punya pendirian yang kokoh. 

Tak hanya itu, Thalhah merupakan pribadi yang dermawan dan sangat baik hati. 

Dia tak segan-segan menjalani kesulitan ketika berhadapan dengan musuh. 

BACA JUGA:Cairkan Bantuan Rp750.000 dari KIS PBI Bulan Oktober 2023, Cek Caranya di Sini

BACA JUGA:Suzuki Bertobat! All New Karimun Wagon R di Jual Murah, Buruan Datangi Dealer Terdekat

Berhadapan lawan siapapun tak pernah ia mundur.

Thalhah juga punya mental baja dalam menghadapi kerasnya medan pertempuran, dimanapun juga. 

Thalhah selalu siap ketika harus berjuang di medan jihad.

Dia juga selalu berdiri paling depan bila harus melindungi Rasulullah SAW, meskipun dia harus terluka karenanya. 

BACA JUGA:Punya Kartu KIS PBI? Siap-siap Dapat 2 Bansos Cair Serentak Oktober 2023

BACA JUGA:Batu Akik Sarang Tawon Muratara: Kemilau Keindahannya Paling Dicari Kolektor Manca Negara

Perjuangan Thalhah dalam menegakkan agama Islam dan membela kaum muslimin tak pernah pudar. 

Oleh karenanya kaum muslimin menggelarinya “Asy Syahidul Hayy” (Syahid yang hidup), dan Rasulullah menjulukinya dengan “Thalhah Al Khair” (Thalhah yang baik), atau “Thalhah Al Jaud” (Thalhah yang pemurah), dan “Thalhah Al Fayyadh” (Thalhah yang dermawan).

Setiap julukan punya latar belakang yang berbeda-beda. 

Contohnya julukan “Asy Syahid Hayy” (Syahid yang hidup), didapatnya dari para sahabat saat perang Uhud. 

BACA JUGA:Suka Kue Lapis Maksuba? Ini Fakta Menarik Si Manis nan Legit yang Wajib Kamu Ketahui

BACA JUGA:Pilih Membangun Karier di Luar ‘Ikatan Cinta’, Ini Project Baru Amanda Manopo

Saat kaum muslimin terpecah dan kalang kabut dan jauh dari sisi Rasulullah SAW. 

Prajurit muslim yang berada di dekat beliau hanya sebelas orang Anshar dan Thalhah bin Ubaidillah dari kaum Muhajirin. 

Rasulullah SAW dan barisan pengawal beliau naik ke sebuah bukit, namun dihadang ratusan kaum musyrikin yang hendak membunuhnya. 

Maka Rasulullah bersabda, “Siapa yang berani melawan mereka, maka dia menjadi temanku kelak di surga.” 

BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 Cair Awal Oktober Ini, Dapatkan Uang Tunai Gratis Rp750.000, Adakah Namamu di Sini?

BACA JUGA:Pilih Toilet Duduk atau Jongkok, Toilet Duduk Memang Lebih Nyaman, Tapi Bisa Menyebabkan Resiko Ambeien?

Thalhah pun mengajukan dirinya, tapi Rasulullah SAW minta dia tetap di posisinya. 

Prajurit Anshar pun mengajukan diri. 

Namun satu persatu mereka gugur, hingga 11 orang. 

Tinggallah Thalhah sendiri menjadi tameng Rasulullah. 

BACA JUGA:Walaupun Bekas, Mobil Tangguh Ini Tetap Disukai, Maharnya Diatas Rp 100 Juta

BACA JUGA:5 Gedung Pencakar Langit di Indonesia, Peringkat Pertama Tingginya Capai 285 Meter

Sekuat tenaga ia melawan musuh dan melindungi Rasululllah SAW. 

Ia berhasil membantu Rasululllah SAW tetapi hidup, meski Rasululllah SAW sempat mengalami luka. 

Namun luka yang dialami Thalhah cukup parah, ditubuhnya terdapat 79 luka bekas tebasan pedang, atau tusukan lembing, dan lemparan panah. 

Pergelangan tangannya putus sebelah, dan dia terbaring di tanah dalam keadaan tak sadarkan diri.  

BACA JUGA:Palembang Belum Masuk Daftar, Ini 6 Kota Favorit Orang Indonesia dalam Mencari Pekerjaan, Ada Kota Favoritmu?

BACA JUGA:Mana Nih yang Lebih Bergizi, Telur Ceplok atau Telur Dadar? Yuk Simak Penjelasannya

Hingga akhirnya, setelah perang itu, Thalhah bin Ubaidillah wafat pada usia 60 tahun dan dikubur di suatu tempat dekat padang rumput di Basrah.

Rasulullah SAW pernah berkata kepada para sahabat, “Orang ini termasuk yang gugur dan barang siapa senang melihat seorang syahid berjalan di atas bumi, maka lihatlah Thalhah”. 

Kisah Thalhah menginspirasi kita untuk tetap berjalan di jalan Allah SWT dalam menegakkan Islam, dalam kondisi apapun. 

Memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan keiamanan yang tebal, Insya Allah kita dapat meraih surganya Allah SWT. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: