Honda

Tiga Komoditas Penyumbang Inflasi Bulan September di Sumatera Selatan

Tiga Komoditas Penyumbang Inflasi Bulan September di Sumatera Selatan

ada tiga komoditas utama yang turut berkontribusi pada peningkatan inflasi pada bulan September 2023 ini-freepik/kolase-

BACA JUGA:Pastikan Inflasi Tetap Rendah, Bank Indonesia Pertahankan BI7DRR Sebesar 5,75 Persen

Musim kemarau panjang menyebabkan banyaknya tanaman cabai yang mengalami gagal panen. Ketersediaan cabai merah yang terbatas memicu kenaikan harga di pasaran, yang pada akhirnya membebani konsumen.

Selain dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, inflasi di Sumatera Selatan pada September 2023 juga didorong oleh komoditas bensin (andil 0,034%; mtm) dan rokok kretek filter (andil 0,016%; mtm).

Kenaikan harga bensin terkait dengan kebijakan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang diterapkan pada awal bulan September 2023. 

Sementara itu, kenaikan harga rokok kretek filter dipicu oleh kebijakan kenaikan harga cukai rokok yang ditetapkan oleh pemerintah.

BACA JUGA:Ini Cara Pemkab Muba Tekan Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem

Inflasi yang terjadi di tengah kenaikan harga beberapa komoditas pada bulan September 2023 menunjukkan bahwa koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, sangat penting. 

TPID melaksanakan strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. 

Upaya-upaya ini meliputi pemantauan harga, perluasan kerja sama antar daerah, dan komunikasi kepada masyarakat.

Menariknya, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia menunjukkan ekspektasi positif konsumen terhadap kondisi ekonomi pada bulan September 2023. 

BACA JUGA:Tekan Inflasi Daerah, Ini yang Dilakukan Pj Bupati Apriyadi untuk Bantu Warga Muba

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami peningkatan, menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap perekonomian Indonesia. 

Peningkatan ini mencerminkan keyakinan bahwa ekonomi Indonesia akan terus membaik, baik dari segi usaha, investasi, penghasilan, maupun lapangan kerja.

Untuk mempertahankan ekspektasi inflasi yang rendah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 September 2023. 

Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan mitra strategis dalam upaya mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: