Desa di Empat Lawang Ini Punya Tradisi Unik, Apa Itu?
ANJING, Lomba pacu Anjing di Desa Sawah-Foto: Anita-Palpres
Ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam budaya olahraga masyarakat Indonesia.
Cara pelaksanaan lomba pacu Anjing ini begitu menarik.
BACA JUGA:Cocok Banget Buat Para Introvert! Inilah 5 Daerah Tersepi di Lampung
Pertama-tama, Babi hidup diikat di ujung sebuah kandang yang terbuat dari bambu dengan panjang mencapai 50 meter dan lebar 3 meter.
Jumlah Babi yang diikat sesuai dengan lebar kandang bambu tersebut.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa persiapan lokasi pacuan sangat penting.
Di sudut kiri dan kanan garis finish, tempat Babi diikat, dipasang kamera.
BACA JUGA:Camilan Khas Bandung yang Pedas dan Renyah! Ini Resep Cara Buat Basreng, Bisa Jadi Ide Jualan
BACA JUGA:Kabar Kabur! Jalan Layang di Batam Kepulauan Riau Tak Kunjung Terealisasi, Apa Penyebabnya?
Hal ini dilakukan untuk mengawasi dengan seksama selama lomba berlangsung dan untuk menentukan Anjing mana yang pertama mencapai garis finish atau Anjing mana yang pertama berhasil menangkap Babi.
Sebelum balapan dimulai, Anjing-anjing yang berpartisipasi akan diarahkan untuk mencium bau Babi yang diikat.
Ini adalah langkah awal yang penting untuk merangsang penciuman Anjing agar lebih peka selama perlombaan.
Kemudian, setelah semua persiapan selesai, Anjing-anjing tersebut akan dibariskan di sudut yang berlawanan dengan Babi yang diikat.
BACA JUGA:Mengejutkan! Indonesia Masuk 5 Besar Negara dengan Kasus Bullying Tertinggi di Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: