Citraland
Honda

Beberapa Langkah PHR Dalam Mengolah Aset dan Menghadapi Tantangan Target 1 Juta Barel

Beberapa Langkah PHR Dalam Mengolah Aset dan Menghadapi Tantangan Target 1 Juta Barel

Dua Pekerja Dari Pertamina Hulu Rokan (Ilustrasi)-Istimewa-

RIAU, PALPRES.COM- Tak dapat dipungkiri alih kelola PHR dua tahun lalu merupakan transisi yang terbesar di Indonesia.

Selain diwarisi wilayah operasi raksasa, PHR mendapat limpahan ribuan sumur tua serta fasilitas-fasilitas penunjang yang rata-rata telah dioperasikan hampir seabad oleh operator sebelumnya.

Mulai dari fasilitas bawah permukaan (subsurface) seperti pompa, casing dan tubing, hingga fasilitas permukaan (surface facilities).

Seperti jaringan pipa produksi, stasiun pengumpul, instalasi listrik, hingga jaringan pipa utama menuju pengapalan.

BACA JUGA:PHR Regional Sumatera Zona 4 Terus Berkoordinasi dengan Berbagai Instansi, Untuk Apa? Ini Tujuannya

Dengan kondisi bisnis hulu migas yang kian menantang, operator seringkali dihadapkan pada opsi-opsi strategi operasi yang mengharuskannya untuk tetap konsisten dan efisien dengan memanfaatkan yang ada.

Contohnya dengan mengalihkan anggaran dan fokus dari belanja modal dan investasi, menjadi pengadopsian strategi manajemen integritas aset, dengan mengoptimalkan aset yang ada untuk memaksimalkan operasi.

Tata kelola fasilitas berumur, bukan hanya membahas tentang usia peralatan tersebut, tapi juga bagaimana penerapan sistem mitigasi perawatan atas penuaan dan batas usia pakai fasilitas tersebut.

Seperti disampaikan Executive Vice President Upstream Business PHR WK Rokan, Edwil Suzandi, salah satu tugas utama PHR saat alih kelola aset adalah melakukan pendataan secara komprehensif kondisi fasilitas terpasang yang diserahterimakan.

BACA JUGA:MANTAP, Baru 2 Tahun Ambil Alih Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi, Ini Jumlah Produksi Migasnya!

Dengan pendataan tersebut, PHR dapat menyusun rencana perawatan yang efektif dan efisien, merancang strategi operasi dan eksploitasi minyak yang optimal, aman dan andal, dengan tetap mematuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Manajemen integritas aset-aset lama menjadi sangat penting mengingat di saat yang sama, PHR terus mengembangkan inisiatif-inisiatif baru untuk meningkatkan produksi.

Sebut saja studi eksplorasi di Formasi Telisa dan Batuan Dasar / Basement Rokan. 

Studi ini dilakukan untuk menilai kelayakan pemboran eksplorasi lebih lanjut, guna membuka potensi baru dalam pengembangan wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: