Selalu Ada Saat Perayaan Penting, Inilah Filosofi Nasi Tumpeng yang Sarat Makna
Selalu Ada Saat Perayaan Penting, Inilah Filosofi Nasi Tumpeng yang Sarat Makna-- instagram.com/ @kantinngampung
Mulanya ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, dengan membuat nasinya, untuk upacara selamatan.
Dan berbentuk kerucut menyerupai gunung Mahameru, yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa.
BACA JUGA:Renyah Banget! Begini Cara Membuat Pisang Pasir Dijamin Langsung Ludes
BACA JUGA:Rezeki Tambahan untuk KPM, Ada BLT Rp400.000 untuk 2 Bulan, Cek Syarat dan Kategori Penerimanya
Setelah Islam masuk ke Indonesia, pembuatan tumpeng disesuaikan dengan aturan Islam.
Dan menjadi nasi tumpeng yang kita kenal sekarang.
Jika awalnya nasi tumpeng hanya disajikan dalam upacara selamatan.
Saat ini kamu bisa menemukannya di berbagai acara seperti pernikahan, ulang tahun, dan perayaan penting lainnya.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Masakan Sunda Paling Nikmat di Palembang, Harga Murmer Bikin Nambah 2 Porsi!
BACA JUGA:Banyak Dicari Pengusaha Kuliner, Batu Akik Ini Bisa Mencegah Makanan Menjadi Basi!
Bentuk nasi dibuat dengan menggunakan wadah anyaman bambu berbentuk kerucut.
Nasinya sendiri bisa berupa nasi kukus, nasi uduk (dimasak dengan santan), atau nasi kuning (nasi uduk diwarnai dengan kunyit).
Tak hanya nasinya saja, lauk pauknya pun memiliki makna tersendiri!
Ayam yang disajikan dengan nasi tumpeng harus berjenis kelamin jantan.
BACA JUGA:Ada BLT Rp400.000 Masuk Rekening KPM, Benarkah Bansos BPNT Tahap 5 Sudah Cair?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: