Honda

4 Fakta Menarik dan Unik Museum Tamam Prasasti Jakarta, Ternyata Bekas Kuburan Ratusan Orang Belanda

4 Fakta Menarik dan Unik Museum Tamam Prasasti Jakarta, Ternyata Bekas Kuburan Ratusan Orang Belanda

4 fakta menarik dan unik Museum Tamam Prasasti Jakarta--

LUBUKLINGGAU, PALPRES- Pada konten kali ini kita akan membahas 4 fakta menarik tentang Museum Taman Prasasti Jakarta, yang ternyata penuh dengan kuburan orang Belanda.

Apakah kamu pernah berkunjung ke Museum Taman prasasti yang ada di Jakarta?

Museum Taman Prasasti merupakan sebuah museum yang terdiri dari ratusan koleksi prasasti nisan yang tertancap di dalamnya yang beralamat di Jalan Tanah Abang 1 Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Tak Hanya Keunikan Motif dan Coraknya, Kolektor Juga Terpikat Manfaat Mistis Batu Akik Combong, Apa Saja?

BACA JUGA:Tunjang Perekonomian Warga, Kontraktor asal Korea Bangun Bendungan di Banten, Anggarannya Berapa? 

Museum seluas 1,3 hektar ini dulunya merupakan sebuah Kompleks pemakaman khusus bagi orang asing di Batavia, yang dibuat oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1795 dan bertahan hingga tahun 1975. 

Daripada kalian makin penasaran berikut 4 fakta menarik seputar museum Taman prasasti ini yuk, seperti dilansir dari chanel you tube gridkids, JUmat, 10 November 2023. 

1. Bekas pemakaman orang asing di Batavia 

Sebelum menjadi museum seperti sekarang ini area ini dulunya merupakan Kompleks pemakaman yang dibuat oleh pemerintah Belanda khusus untuk orang asing yang tinggal di Batavia.

BACA JUGA:Berantas Penyakit Masyarakat, Operasi Ini Dilakukan Polda Sumsel

BACA JUGA:Promo Alfamart Periode 10 November 2023 Diskon LIFEBUOY BW Lemon Total Ref 825ml pakai Ovo Rp28.900 

Selain orang Belanda, terdapat juga beberapa orang berkebangsaan Inggris, Amerika dan Indonesia yang dimakamkan di sana. 

Di museum ini pengunjung bisa melihat batu nisan Hermanus Frederic Roll, pendiri Stovia atau sekolah kedokteran zaman Belanda yang menjadi cikal bakal fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 

Ada juga batu nisan Olivia Marianne Raffles istri dari Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda periode 1811 hingga 1816. 

Selain itu di sini kamu juga bisa menemukan batu nisan Marius Hulswit, sang perancang sekaligus yang membangun gereja Katedral pada tahun 1899 hingga 1901.

BACA JUGA:Jalin Silaturahmi Kebangsaan Polri Presisi untuk Negeri, Wakapolri Sampaikan Pesan Penting Ini

BACA JUGA:Waspada! Ternyata Ini Lho Gejala Jamur Kuku dan Cara Mencegahnya

Hingga Nisan seorang aktivis Soe Hok Gie, awalnya pemakaman tersebut memiliki luas 5,5 hektar dengan jumlah makam mencapai ribuan. 

Hingga pada akhirnya Gubernur DKI Jakarta terdahulu Ali Saadikin ingin menjadikan pemakaman tersebut sebagai museum prasasti, sisa tanah yang digunakan untuk museum ini pun dikecilkan menjadi 1,3 hektar hingga saat ini 

2. Hanya batu nisan tanpa jenazah

Meski dulunya bekas kuburan, tapi kini tidak ada lagi jenazah yang bersemayam di bawah nisan Museum Taman Prasasti, jadi hanya tersisa batu nisan saja.

BACA JUGA:Karyawan Astra Motor Sumsel, Novianti Hasima jadi FLP Terbaik dalam Kontes Layanan Honda Nasional 2023

BACA JUGA:Telan Dana Fantastis, Proyek Jalan Tol Pertama di Aceh Dibangun Sepanjang 74 Kilometer, Kapan Selesai?

Semua jenazah sudah dipindahkan ke sejumlah lokasi ada yang diurus pihak keluarga ada yang dipindahkan area Tanah Kusir dan Menteng Pulau Jakarta yang kini disebut sebagai Kasablangka. 

Pemindahan itu sudah selesai dilakukan dari tahun 1970-an dan dibuka jadi museum pada tahun 1977 sampai sekarang. 

3. Ada 32 nisan tidak dipindah posisi 

Tercatat ada 993 koleksi prasasti nisan di Museum Taman Prasasasti, Jakarta, dari jumlah tersebut hanya ada 32 nisan institut yang posisinya tidak berpindah sejak awal lokasi ini menjadi kompleks pemakaman hingga saat ini.

BACA JUGA:Sering di Jadikan Tanaman Hias! Ternyata Ini Manfaat Daun Tujuh Duri Bagi Kesehatan

BACA JUGA:Tak Kenal Kata Istirahat! 3 Shio Ini Rela Berkorban untuk Mewujudkan Masa Depan yang Cerah  

Adapun ciri-ciri nisan institut tersebut bisa dilihat dari ukurannya yang lebih besar dibandingkan prasasti nisan lainnya seperti ada rumahnya atau ada patungnya. 

Sementara untuk nisan yang berbentuk lempengan-lempengan batu sudah beberapa kali dipindahkan peletakannya. 

4. Bukan untuk syuting horor 

Museum Taman prasasti terbuka untuk aneka aktivitas komunitas hingga bisa menjadi tempat syuting dan pemotretan

BACA JUGA:Fakta Menarik: 3 Cara Mengatasi Kebiasaan Hewan Peliharaan Kucing Menggigit Benda Disekitarnya

BACA JUGA:Ingin Jadi Konten Kreator TikTok, Ini 5 Ide konten Biar Viral 

Namun museum ini tidak mengizinkan pengambilan gambar bertemakan horor. 

Menurut pengelola museum Taman prasasti, Eko Yudi kepada wartawan mengungkapkan, museum ini bukan dijadikan wisata horor namun wisata edukasi. 

Bagi kalian yang ingin mengunjungi museum ini cukup membayar uang masuk sebesar 5.000 saja.

Museum ini bisa dikunjungi di jam 9.00 pagi hingga 3.00 sore WIB dari hari Selasa hingga hari Minggu dan tutup di hari Senin.

BACA JUGA:5 Zodiak Ini Ternyata Punya Potensi Menjadi Istri Terbaik, Apakah Pasanganmu Termasuk?

BACA JUGA:Asli Nyegerin Banget! Ini Resep Es Doger Ekonomis Super Simple Dijamin Buat Ketagihan

Itulah 4 fakta menarik Museum Tamam Prasasti, Jakarta, semoga bermanfaat, terimakasih. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: