Honda

5 Keunikan Pasar Keramat di Mojokerto, Nomor 1 Transaksi Pakai Uang Kerajaan Majapahit

5 Keunikan Pasar Keramat di Mojokerto, Nomor 1 Transaksi Pakai Uang Kerajaan Majapahit

Ilustrasi Pasar Keramat di Mojokerto yang transaksinya pakai uang kerajaan Majapahit-wikipedia-

PALPRES.COM - Lahan bambu seluas 1,2 hektar yang merupakan bekas pembuangan sampah, bisa disulap menjadi destinasi wisata.

Hal ini tercipta berkat inisiatif warga di Dusun Wonokerto, Desa Warugunung, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto yang bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari dan Multi Bintang Indonesia, hingga berhasil menciptakan Pasar Keramat yang kini naik daun.

Diketahui, eksistensi Pasar Keramat terinspirasi dari Pasar Papringan di Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.

Nama Pasar Keramat ini tentunya membuat penasaran para pengunjungnya.

BACA JUGA:Ingin Tahu Apakah Kucing Peliharaan Mencintai Kamu? Ini 3 Tandanya

Lokasinya yang terletak di Dusun Wonokerto, lebih dikenal dengan sebutan Dusun Kramatjetak, menjadi salah satu alasan dibalik nama Pasar Keramat.

Bukan itu saja, dalam bahasa Jawa, arti dari Keramat adalah Keramut dan bermanfaat.

Artinya, dirawat agar bisa membawa manfaat dan semoga membawa rezeki dari Tuhan yang Maha Pemberi Rahmat.

Dengan adanya Pasar Keramat ini mendapat sambutan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto karena bisa menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat.

BACA JUGA:Tempat Lahirnya Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Inilah Desa Unik di Pedalaman Kediri, Kamu Tahu?

Pasar ini merupakan bagian dari pengembangan potensi desa yang tengah gencar digalakkan Pemerintah Mojokerto sendiri.

Ketika berkunjung ke Pasar Keramat ini, Bupati Mojokerto berharap pasar ini bisa terus berkelanjutan.

Sebab itulah, Pemerintah Kabupaten Mojokerto mendukung pengembangan Pasar Keramat ini sebagai icon Kabupaten Mojokerto, agar dapat terus bertambah dan bervariasi.

Pasar Keramat sebagai pioner, tidak hanya di sektor perdagangan saja, namun juga ada unsur edukasi dan seni budaya.

BACA JUGA:Jangan Lupa Bawa Jaket, Inilah 8 Kota Terdingin di Indonesia, Nomor 4 Ada di Sumatera Utara

Inilah yang menjadi salah satu daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi Pasar Keramat Pacet Mojokerto.

Berikut ini 5 keunikan Pasar Keramat yang mmebuat pengunjungnya rela antrean:

1. Transaksi Menggunakan Uang Zaman Dulu

Biasanya, ketika kita berbelanja, transaksi menggunakan uang kertas, logam atau e-Wallet.

BACA JUGA:Promo KFC Nikmati Menu Jagoan Puas Mulai dari Rp 27.273, Dapat 1 Ayam, 1 Nasi, 1 Minum

Berbeda dengan Pasar Keramat, uang yang digunakan adalah Gobog.

Uang Gobog merupakan alat pembayaran yang digunakan pada masa Kerajaan Majapahit.

Alat tukar tradisional ini berbentuk seperti kepingan koin yang ada lubang di bagian tengahnya.

Pengunjung Pasar Keramat menukarkan uangnya terlebih dahulu ke pecahan Gobog Rp2.000 atau Rp5.000 di tempat yang disediakan.

BACA JUGA:6 Jenis Tanaman Hias Bisa Menyerap Bau Busuk di Dapur, Nomor 4 Sirih Gading

2. Jam Buka Pasar Keramat

Siapa yang tidak penasaran dengan tempat jual beli yang hanya buka di waktu tertentu dan hanya setengah hari.

Pasar Keramat Pacet tetap populer hingga sekarang ini dan senantiasa dinantikan.

Apabila pelancong ingin berbelanja di Pasar Keramat, pastikan hari itu adalah Minggu Wage, atau Minggu Kliwon.

BACA JUGA:Datangi Unsri Bukit Besar Palembang, Wakapolri Beri Kado Spesial Ini pada Mahasiswa

Pasar Keramat ini buka mulai pukul 06.00 hingga 12.00 siang.

3. Kolaborasi Apik Seni, Budaya dan Alam

Apabila ingin menonton pertunjukan seni di Pasar Keramat, maka datanglah lebih awal saat baru buka.

Mulai dari tarian tradisional jaranan hingga permainan musik tradisional bisa dinikmati di Pasar Keramat ini.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Ukir Sejarah di Piala Dunia U17 2023, Berhasil Raih 1 Gol dan 1 Poin

Ketika membawa anak-anak juga tidak perlu merasa khawatir, di pasar ini juga menjual aneka permainan tradisional seperti Yoyo, Bedhil-bedhilan (tembak-tembakan dari bambu, kelereng dan sebagainya.

Suasana hutan bambu juga menambah kesan nyaman dan keramat di pasar ini.

4. Penjualnya Menggunakan Busana Tradisional

Melestarikan budaya Indonesia adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa.

BACA JUGA:7 Tanaman Hias Paling Cocok dengan Fengshui, Nomor 4 Kaktus

Bukan seperti penjual dagangan pada umumnya, di Pasar Keramat ini akan dijumpai deretan pedagang yang memakai baju tradisional khas Jawa.

Uniknya, para pedagang menggunakan peralatan masak bernuansa tempo dulu, misalnya kendi, anglo, alas makan untuk pembeli yang terbuat dari pisang.

Bukan itu saja, tempat dagangan dan pintu masuk Pasar Keramat pun semua memakai bambu.

5. Tidak Ada Makanan dan Minuman Modern

BACA JUGA:4 Rekomendasi Pondok Pesantren Tertua dan Terbaik di Sumatera Selatan, Ada yang Sudah Berusia 105 Tahun

Begitu memasuki wilayah Pasar Keramat, anda akan melihat deretan makanan dan minuman yang dijual dengan harga terjangkau.

Seperti gulali, klanting, klepon, gatot, tiwul, horok-horok, dawet, jamu sinom, kunyit asam adalah sederetan makanan dan minuman yang bisa dijumpai di pasar Keramat.

Semakin terasa vibe tradisionalnya, para penjaja makanan menggunakan alas piring dari bambu.

Sementara untuk minuman, mereka menyajikan dengan gelas kayu atau yang terbuat dari aluminium jadul. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: