7 Larangan Bagi Orang Jawa Dulu Paling Unik dan Gak Masuk Akal

BACA JUGA:3 Wisata Air Terjun Paling Populer di Tegal, Nomor 2 Punya Mitos Bagi Kaum Jomblo

Tidak hanya berlaku untuk masyarakat Jawa saja ketika tidur menjelang sore atau mahgrib.

Sebenarnya tidur jam segitu dianggap sebagai larangan yang kaitannya dengan sopan santun.

Sekarang tidur diwaktu menjelang petang. Karena untuk menghormati waktu beribadah salat magrib.

Karena jika tidur di jam-jam tersebut maka kita akan terlewatkan untuk beribadah.

6. Tidak baik makan pantat ayam

BACA JUGA:Desa Terpencil di Jawa Tengah Melarang PNS Datang, Mitosnya Bikin Ngeri!

Seringkali orang-orang Jawa melarang anaknya untuk makan pantat ayam.

Anak-anak dilarang makan pantat ayam ini dengan alasan bisa menyebabkan kita menjadi bodoh dan pikun.

Disisi lain bagian pantat ayam ini ternyata merupakan bagian yang berlemak.

Oleh karena itu mungkin besar orang tua melarang anaknya untuk makan pantat ayam ini demi kesehatan anaknya.

Karena jika kita makan dengan makanan yang banyak mengandung lemak akan menyebabkan kolesterol sehingga anaknya sering ngantuk dan tidak fokus belajar sehingga menjadi bodoh.

BACA JUGA:Emang Iya Daun Kelor Bisa Menangkal Ilmu Hitam? Yuk Intip Mitos dan Faktanya di Sini

7. Menyisakan makanan saat kita makan maka akan menyebabkan ayam kita mati 

Kalau kita kaji alasan ini memang tidak masuk akal karena justru kalau sisa makanan banyak ayam kita akan menjadi gemuk.

Tapi maksud nasihat orangtua bukan seperti itu larangan tidak baik makan tersisa yang menyebabkan ayam mati.

Juga mengingatkan agar manusia harus tahu diri karena disini diingatkan buang-buang makanan dilarang sementara diluar sana masih banyak manusia yang mengais sisa-sisa makanan.

Itulah 7 mitos tentang larangan-larangan orang Jawa yang perlu kalian ketahui.

BACA JUGA:3 Mitos yang Berkembang di Masyarakat untuk Anak-anak, Nomor 2 Masih Sering Dilakukan

Sebenarnya masih banyak sekali larangan-larangan atau mitos-mitos yang masih berlaku hingga saat ini.

Bagi orang-orang Jawa tapi dari mitos-mitos tersebut kita harus menghormati. Terima kasih*

Sumber: